kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pria Jepang yang sukses membangun mobile games (1)


Rabu, 30 Januari 2019 / 13:21 WIB
Pria Jepang yang sukses membangun mobile games (1)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi

Di saat ada Facebook, Kenji Kasahara juga meluncurkan media sosial bernama Mixi. Awalnya Mixi bisa menyaingi Facebook. Namun perlahan-lahan Mixi mulai ketinggalan dari Facebook. Namun kegagalan Mixi tak membuat Kashara menyerah. Pria Jepang ini beralih ke gim mobile. Hasilnya ia berhasil mencatatkan diri menjadi 50 orang terkaya di Jepang dengan total kekayaan mencapai US$ 1 miliar. Salah satu gim besutannya yang sukses adalah Monster Strike.

Tidak banyak yang mengenal nama Kenji Kasahara dalam urusan membuat media sosial. Namun di saat Mark Zuckerberg meluncurkan Facebook, Kashara juga ikut meluncurkan layanan jejaring sosial serupa bernama Mixi pada tahun 2004.

Tak kalah dengan Facebook, Kasahara awalnya juga sempat digadang-gadang bisa menyaingi Zuckerberg. Hanya dalam waktu 18 bulan setelah diluncurkan, Mixi dilaporkan telah memiliki lima juta pengguna. Perusahaan yang memiliki kantor pusat di Shibuya, Tokyo itu bahkan sukses melantai di bursa efek. Pada akhir 2017, Mixi mendapat dana segar dari investor lebih dari US$ 3 miliar.

Jejaring sosial ini dengan cepat menarik banyak basis pengguna dari Jepang. Situs ini kemudian memiliki lebih dari 10 juta pengguna pada Februari 2007, pada Juli 2010, lebih dari 30 juta. Jumlah ini termasuk banyak akun nonaktif yang sudah dihapus perusahaan.

Pada awal 2000-an, Mixi mungkin menjadi salah satu dari sedikit jejaring sosial untuk melawan serangan global Facebook. Itu juga mendapatkan banyak pengguna bahkan setelah Facebook memulai versi bahasa Jepang, pada tahun 2008. Yang artinya, satu dari lima orang Jepang memiliki akun Mixi.

Melalui layanan jejaring sosial Jepang ini, pengguna dapat mengirimkan dan menerima pesan berbentuk buku harian. Dalam hal ini, pengguna juga dapat membaca dan mengomentari buku harian orang lain, sekaligus mengatur dan bergabung dengan komunitas serta mengundang teman-teman lain.

Sejumlah penelitian mengungkapkan, bahwa beberapa pengguna terutama dari kalangan wanita muda, lebih memanfaatkan layanan Mixi untuk terhubung secara pribadi dengan teman dekatnya. Hal ini berbeda dengan Facebook sebagai jejaring sosial yang lebih bersifat umum.

Tetapi pada akhirnya Mixi menyerah. Pengguna media sosial di Jepang beralih ke Facebook dan jejaring sosial seperti Twitter dan Line, menyebabkan penurunan tajam pengguna Mixi pada tahun 2011. Tiga tahun sebelumnya, harga saham turun Mixi sempat turun 10%. Itu adalah penurunan tertinggi sepanjang pendirian perusahaan ini.

Namun Kasahara, pria yang lahir pada bulan Desember 1975 tidak lantas menyerah setelah Mixi gagal. Kasahara memutar otaknya dan mulai mengembangkan bisnis lainnya yakni mobile gaming, e-commerce yang menjajakan kencan online dan pencarian apartemen yang dinilai lebih menguntungkan.

Pada September 2013, perusahaan mengembangkan game mobile berbasis IOS bernama Monster Strike untuk menyelamatkan perusahaan Mixi Co. Ternyata antusias masyarakat Jepang lumayan besar dengan kehadiran game ini. Monster Strike telah diunduh lebih dari 20 juta kali, sebagian besar di Jepang, dan menghasilkan pendapatan sekitar US$ 2 juta per hari.

Hal itu menopang pendapatan perusahaan yang naik signifikan hingga 191%. Selain itu, Pada tahun fiskal terakhir, 93% dari pendapatan Mixi berasal dari segmen gim mobile. Perusahaan ini mendapat untung dari gim smartphone yang mulai dipasarkan pada akhir 2013. Padahal, awalnya upaya nekat untuk sekadar bertahan.

Kesuksesan itu mengantarkan Kasahara masuk ke daftar 50 terkaya Jepang. Forbes memberinya predikat, sebagai orang terkaya ke-37 di Jepang pada tahun 2019. Ia mempunyai total kekayaan sebesar US$ 1 miliar. Kasahara adalah alumnus dari Universitas Tokyo dengan gelar sarjana ekonomi pada tahun 2001. Kasahara tertarik dunia teknologi karena terinspirasi oleh Silicon Valley.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×