Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Hampir 30% produksi minyak mentah Teluk Meksiko di Amerika Serikat (AS) dan 41% produksi gas alamnya tetap berhenti pada hari Sabtu setelah Badai Francine.
Francine bergerak melalui daerah penghasil minyak dan gas utama di Teluk Meksiko AS dan menghantam Louisiana dengan kecepatan angin hingga 161 kilometer per jam. Badai tengah minggu ini menumbangkan pepohonan, membanjiri daerah pesisir, dan memutus aliran listrik di empat negara bagian. Ada sekitar 37.000 pelanggan di Louisiana tanpa aliran listrik pada hari Sabtu.
Sebuah survei terhadap produsen energi menunjukkan lebih dari 522.000 barel produksi minyak dan 755 juta kaki kubik gas alam tetap berhenti pada hari Sabtu, menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan atau Bureau of Safety and Environmental Enforcement (BSSE).
Baca Juga: Harga Pertamax Hari Ini Lebih Murah, Bandingkan dengan Harga BBM Shell, Vivo & BP
Kerugian produksi lepas pantai kumulatif minggu ini akibat Badai Francine mencapai 1,82 juta barel minyak mentah dan 4,12 miliar kaki kubik gas alam, menurut estimasi BSEE.
Ada 52 anjungan minyak dan gas yang tidak berawak oleh pekerja energi pada hari Sabtu, sekitar 14% dari total, turun dari 171 anjungan lepas pantai yang dievakuasi pada puncaknya di awal minggu, kata regulator lepas pantai.
Chevron mengatakan, dua anjungan beroperasi dengan kecepatan yang lebih rendah karena gangguan pabrik gas di darat. Produksi penuh di dua anjungan tersebut - Jack/St. Malo dan Big Foot - akan dilanjutkan setelah gangguan di darat teratasi. Chevron tidak mengidentifikasi operator pabrik gas tersebut.
Produsen minyak terbesar kedua di AS ini mengatakan terus memulangkan pekerja dan memulihkan produksi minyak di anjungan Anchor dan Tahiti yang ditutup sebelum Badai Francine. Penilaian awal menunjukkan tidak ada yang mengalami kerusakan signifikan, kata Chevron.