Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Volkswagen dikabarkan siap menantang Tesla di pasar mobil listrik. Pabrikan otomotif asal Jerman tersebut berniat menjual mobil bertenaga elektrik seharga kurang dari € 20.000 atau sekitar US$ 22.836. Sebanyak tiga pabrik milik VW bakal dikonversi untuk memproduksi mobil tersebut.
Langkah bisa menjadi upaya penyelamatan setelah VW dan pabrikan otomotif lain harus berjuang untuk menysuaikan regulasi yang makin ketat setelah perusahaan asal Wolfsburg ini melakukan kecurangan dalam uji emisi diesel. Bahkan Kepala Eksekutif VW pada bulan lalu menyebut industri otmotif Jerman sedang menghadapi kematian.
Dikutip Reuters, sumber yang mengetahui rencana tersebut mengungkapkan VW berencana memiliki kapasitas produksi 200.000 kendaraan listrik. Rencana ini bakal dibahas pada pertemuan dewan pengawas pada 16 November mendatang.
Sementara salah satu kendaraan listrik jenis sedan, I.D. Aero akan dirakit di sebuah pabrik yang saat ini memproduksi VW Passat. Lalu mobil listrik jenis van, ID Buzz, akan dibangun di pabrik VW yang berada di Hannover.
Produsen mobil ini juga dikabarkan akan membahas strategi aliansi dengan produsen sel baterai SK Innovation dan raksasa otomotif asal Amerika Serikat, Ford. Di samping itu, rapat pada pertengahan bulan ini juga akan membahas rencana transformasi Volkswagen untuk beralih dari pembuat kendaraan bermesin bahan bakar fosil terbesar di Eropa untuk menjadi produsen mobil listrik secara masal.
Pergeseran strategi VW terjadi ketika sejumlah wilayah mulai melarang kendaraan bermesin diesel. Sehingga memaksa pembuat mobil memikirkan cara baru untuk melindungi 600.000 pekerjaan industri Jerman. Termasuk 436.000 pekerja yang berada di industri mobil dan pemasok otomotif.
VW dan Ford sedang melakukan pembahasan yang intensif tentang aliansi untuk mengembangkan kendaraan otomatis dan kendaraan listrik. Langkah ini juga dilakukan untuk melengkapi portofolio dan penjualan dari masing-masing perusahaan.
Ford memiliki kinerja yang kuat di Amerika Serikat baik untuk angka penjualan maupun keuntungan. Hal ini didukung kuatnya penetrasi di segmen truk pickup yang memiliki marjin tinggi. Di sisi lain, Volkswagen mendominasi pasar untuk mobil penumpang di Eropa.
Pembahasan kerjasama dengan Ford mungkin akan diselesaikan pada akhir tahun. Sementara VW akan berfokus pada pembahasan rencana mengubah pabrik VW di Emden, Zwickau dan Hanover yang saat ini memproduksi mobil diesel, untuk dialihkan menjadi fasilitas produksi mobil listrik.
Sebagai informasi, para pembuat mobil di Jerman telah berupaya untuk mencegaj larangan mobil diesel di sejumlah kota seperti Cologne dan Bonn. Misalnya untuk mengeluarkan dana tambahan hingga 3.000 euro atau setara $ 3.430 per kendaraan guna menambahkan sistem penyaringan knalpot yang lebih efisien untuk mengurangi emisi. Tetapi upaya itu masih gagal.
Anggota parlemen Uni Eropa juga telah sepakat untuk mengurangi 35% emisi mobil pada tahun 2030 setelah sebuah laporan PBB menyerukan langkah-langkah dramatis untuk memperlambat pemanasan global. Untuk memangkas emisi rata-rata karbon dioksida di Eropa hingga 30% pada 2030, VW perlu meningkatkan pangsa kendaraan listriknya hingga 30% dari total penjualan mobil baru perseroan.
Pergeseran dari mesin berbahan bakar fosil ke mobil listrik juga akan mengurangi 14.000 pekerja di VW pada tahun 2020. Karena waktu yang dibutuhkan untuk membangun mobil listrik lebih sedikit daripada mobil konvensional.