Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen ban asal Amerika Serikat, Goodyear Tire & Rubber, bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang berimbas ke 1.200 orang karyawan. Keputusan ini dilakukan lantaran perusahaan melakukan efisiensi tenaga kerja, khususnya di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Dikutip dari Reuters, Senin (11/9), PHK dilakukan setelah investor, Elliot Investment Management mengkritik Goodyear karena salah mismanajemen dan tertinggal dari pesaingnya, Michelin dan Bridgestone.
Untuk diketahui, Elliot memegang 10% saham di perusahaan ban ini dan mendorong Goodyear untuk melakukan peninjauan operasional dan penjualan toko.
Baca Juga: Generasi Milenial China Cemas dengan Kutukan 35, Apa Itu?
Adapun, Goodyear menilai efisiensi akan menghasilkan penghematan yang signifikan mulai 2024 hingga 2025, di tengah upaya perusahaan untuk merampingkan bisnis dan memperbaiki struktur biaya.
Perusahaan yang bermarkas di Ohio, Amerika Serikat, ini memperkirakan restrukturisasi akan berimbas pada total biaya sebelum pajak sekitar US$ 210- US$ 230 juta pada 2025.
Perusahaan ban yang telah beroperasi selama 125 tahun ini berharap dapat menginformasikan investor mengenai rencana yang lebih luas pada kuartal IV-2023.
Asal tahu saja, pada kuartal II-2023, Goodyear mengalami kerugian sebesar 73 sen per saham, dari laba sebesar 58 sen per saham pada tahun sebelumnya.