Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Puluhan produsen es krim di Amerika Serikat akan menghapus pewarna makanan buatan dari produk mereka secara bertahap hingga tahun 2028, menurut pernyataan dari asosiasi industri susu dan pejabat pemerintah pada Senin (14/7).
Produsen-produsen tersebut mewakili lebih dari 90% penjualan es krim di AS dan merupakan kelompok terbaru dalam industri makanan yang mengambil langkah sukarela untuk menghapus pewarna sintetis.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan yang Dapat Menurunkan Resiko Terkena Kanker, Apa Saja?
Menyusul pernyataan Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr. pada April lalu bahwa pemerintah AS akan mengupayakan penghapusan berbagai zat pewarna sintetis dari rantai pasokan makanan nasional.
Sejumlah produsen makanan besar seperti General Mills, Kraft Heinz, J.M. Smucker, Hershey, dan Nestle USA sebelumnya juga telah mengumumkan rencana serupa untuk menghentikan penggunaan pewarna sintetis.
Menurut International Dairy Foods Association (IDFA), sebanyak 40 perusahaan es krim akan menghapus bahan pewarna buatan seperti Red 3, Red 40, Green 3, Blue 1, Blue 2, Yellow 5, dan Yellow 6 dari produk ritel mereka, tidak termasuk produk non-susu.
Baca Juga: Unilever Jamin Kondisi Kerja Karyawan Es Krim di Eropa Selama 3 Tahun
Pengumuman ini disampaikan IDFA dalam sebuah acara di Kantor Pusat Departemen Pertanian AS (USDA), bersama dengan Kennedy, Komisioner FDA Marty Makary, dan Menteri Pertanian Brooke Rollins.
“Kita tahu bahwa kondisi kesehatan masyarakat saat ini, terutama bagi anak-anak, sudah tidak berkelanjutan. Pertanian Amerika ada di garis depan untuk menjadikan Amerika kembali sehat,” kata Rollins, mengutip slogan yang sejalan dengan kampanye Kennedy.
Rollins dan Kennedy telah bekerja sama dalam berbagai inisiatif di sektor pangan, termasuk mendorong negara bagian agar melarang soda dalam program bantuan pangan terbesar di AS.
Baca Juga: Sadari Kanker Payudara Sejak Dini, Meningkatkan Peluang Kesembuhan
Kennedy juga menyebut pewarna makanan sebagai salah satu penyebab meningkatnya kasus ADHD dan kanker, meskipun banyak ilmuwan menyatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak riset untuk menguatkan klaim tersebut.
IDFA menyatakan bahwa pewarna buatan sebenarnya masih tergolong aman, tetapi langkah penghapusan dilakukan untuk mencegah gangguan terhadap penjualan, mengingat semakin banyak negara bagian yang berupaya melarang pewarna sintetis dalam makanan sekolah, termasuk larangan pewarna makanan terbaru di West Virginia.