kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.730   5,00   0,03%
  • IDX 8.102   -25,03   -0,31%
  • KOMPAS100 1.125   -5,36   -0,47%
  • LQ45 802   -6,38   -0,79%
  • ISSI 282   -1,22   -0,43%
  • IDX30 422   -2,88   -0,68%
  • IDXHIDIV20 483   -2,99   -0,62%
  • IDX80 123   -0,58   -0,47%
  • IDXV30 133   0,09   0,07%
  • IDXQ30 133   -0,84   -0,63%

Profit Taking Tekan Minyak Kamis (25/9) Pagi, Brent ke US$69,13 dan WTI ke US$64,79


Kamis, 25 September 2025 / 09:19 WIB
Profit Taking Tekan Minyak Kamis (25/9) Pagi, Brent ke US$69,13 dan WTI ke US$64,79
ILUSTRASI. Harga minyak mentah global terkoreksi tipis pada Kamis (25/9/2025) pagi seiring aksi ambil untung investor, setelah sehari sebelumnya melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu.. REUTERS/Eli Hartman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah global terkoreksi tipis pada Kamis (25/9/2025) pagi seiring aksi ambil untung investor, setelah sehari sebelumnya melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu.

Lonjakan sebelumnya dipicu oleh penurunan tak terduga pada stok minyak mentah Amerika Serikat serta kekhawatiran gangguan pasokan akibat serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Juga: Harga Minyak Melemah Usai Cetak Level Tertinggi, Brent ke US$ 69,1 dan WTI US$ 64,8

Melansir Reuters, minyak Brent turun 18 sen atau 0,26% menjadi US$69,13 per barel pada pukul 00.13 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 20 sen atau 0,31% ke level US$64,79 per barel.

Sehari sebelumnya, kedua acuan minyak tersebut menguat masing-masing sekitar 2,5%.

“Setelah menguji dan memantul dari level bawah rentang harga baru-baru ini, minyak mentah kembali mendekati batas atas. Dengan kondisi ini, wajar jika ada aksi ambil untung pagi ini,” ujar Tony Sycamore, analis pasar di IG.

Stok AS Susut Tak Terduga

Harga minyak mendapat dukungan dari laporan Energy Information Administration (EIA) yang mencatat stok minyak mentah AS turun 607.000 barel pada pekan yang berakhir 19 September.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak 2,5% ke Level Tertinggi dalam 7 Minggu, Brent ke US$ 69,3

Angka ini kontras dengan ekspektasi analis yang memperkirakan ada kenaikan 235.000 barel dalam survei Reuters.

Penurunan tersebut juga lebih kecil dibanding data American Petroleum Institute (API) yang sehari sebelumnya memperkirakan penurunan hingga 3,8 juta barel.

Risiko Pasokan dari Rusia

Selain faktor stok, pasar juga terangkat oleh kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia. Ukraina belakangan meningkatkan serangan drone terhadap infrastruktur energi Rusia, termasuk kilang dan terminal ekspor, untuk menekan pendapatan ekspor Moskow.

Rusia sendiri mulai menghadapi kelangkaan beberapa jenis bahan bakar dan bahkan mempertimbangkan pembatasan ekspor jika kondisi berlanjut.

Baca Juga: Harga Emas Bangkit Lagi ke US$3.747,59 Kamis (25/9) Pagi, Pasar Tunggu Data PCE AS

Permintaan Global Masih Solid

Meski ada potensi gangguan pasokan, analis menilai kekuatan harga minyak juga ditopang oleh masih solidnya permintaan global.

Haitong Securities dalam laporannya menyebut, hingga kini pasar belum merasakan tekanan berarti dari sisi fundamental pasokan dan permintaan.

“Seiring berakhirnya musim puncak permintaan, ekspektasi kelebihan pasokan belum tercermin pada harga,” tulis Haitong.

Sementara itu, J.P. Morgan melaporkan bahwa hingga 23 September 2025, pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini mencapai 800.000 barel per hari (bph), sedikit di bawah perkiraan awal 830.000 bph.

Sepanjang bulan September, rata-rata permintaan minyak dunia tercatat 104,4 juta bph, sesuai dengan proyeksi lembaga tersebut.

Selanjutnya: Pergerakan Saham Big Banks Kamis (25/9) Pagi: BBRI Melemah, BMRI Menguat

Menarik Dibaca: 8 Daftar Tontonan Film dan Serial Bertema Uang, Ada Squid Game




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×