kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Putin Berjanji kepada Xi Jinping untuk Menghadiri Olimpiade Musim Dingin


Jumat, 17 Desember 2021 / 08:42 WIB
Putin Berjanji kepada Xi Jinping untuk Menghadiri Olimpiade Musim Dingin
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing. Ini menjadikan Putin sebagai salah satu pemimpin besar dunia pertama yang menunjukkan kehadirannya.

Melansir BBC, pernyataan Putin dikeluarkan  dalam panggilan video dengan Presiden China Xi Jinping, yang mengatakan dia menantikan waktu berkumpul bersama.

Dukungan Putin dilakukan ketika semakin banyak negara bergabung dengan boikot diplomatik Olimpiade Beijing. Ini disebabkan karena adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia di China, yang kemudian dibantah oleh Beijing.

"Saya ingin menunjukkan bahwa kami selalu mendukung satu sama lain dalam hal kerja sama olahraga internasional, termasuk posisi kami terhadap upaya mempolitisasi olahraga dan Gerakan Olimpiade," kata Putin dalam pernyataan yang dirilis oleh media milik negara The Global Times. 

BBC memberitakan, China telah dituduh melakukan genosida dalam penindasannya terhadap kelompok minoritas Uyghur yang mayoritas Muslim di Xinjiang - sebuah tuduhan yang telah berulang kali dibantah oleh China.

Baca Juga: China Mengaku Tak Khawatir Dengan Boikot Diplomatik Olimpiade, Sejumlah Ahli Sangsi

Sebelumnya, pemerintah AS, Inggris, Australia dan Kanada telah mengatakan pejabat tingkat tinggi mereka tidak akan menghadiri Olimpiade musim dingin, yang akan berlangsung pada bulan Februari.

Namun, atlet dari negara-negara tersebut tetap akan hadir.

China telah membidik negara-negara yang bergabung dengan boikot diplomatik, dengan mengatakan mereka akan "membayar harga untuk tindakan keliru mereka".

"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik," kata Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China.

Baca Juga: China: Negara Barat akan bayar mahal aksi boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin

Pada hari Kamis, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga menambahkan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk menghadiri Olimpiade saat ini.

Rusia di bawah Putin telah menjalin hubungan ekonomi, militer dan ilmiah yang luas dengan China.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×