Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato bersejarah dalam peringatan 80 tahun Kemenangan Rusia atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, yang digelar dengan parade militer megah di Lapangan Merah, Rabu (7/5).
Acara ini dihadiri sejumlah pemimpin dunia yang menjadi sekutu Rusia, termasuk Presiden China Xi Jinping. Dalam pidatonya, Putin menegaskan komitmen Rusia untuk terus menjadi benteng yang tak tergoyahkan dalam melawan Nazisme, Russophobia, dan anti-Semitisme.
Baca Juga: Ini Ancaman Trump ke Putin Soal Perang Ukraina: Jadi Target Tarif Berikutnya
"Rusia akan terus berdiri melawan kekuatan destruktif dan ide-ide agresif. Kebenaran dan keadilan ada di pihak kita," ujar Putin.
Putin juga menyerukan pentingnya menjaga warisan sejarah Perang Dunia II dan menolak segala bentuk pemutarbalikan fakta sejarah. Ia menekankan bahwa generasi saat ini memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kehormatan Tentara Merah dan para pahlawan yang gugur demi kemenangan.
Dalam pidatonya, Putin menyebut operasi militer Rusia saat ini sebagai kelanjutan semangat perjuangan masa lalu. “Kami bangga dengan keberanian dan tekad baja pasukan kami saat ini yang terus berjuang demi masa depan Rusia,” ucapnya.
Baca Juga: Putin Tegaskan Rusia Siap Berunding dengan Ukraina Tanpa Prasyarat
Putin juga menyampaikan penghormatan kepada para veteran dan mengenang kontribusi besar dari berbagai republik bekas Uni Soviet, termasuk Asia Tengah dan Kaukasus Selatan, yang menopang logistik dan memberikan perlindungan bagi para pengungsi selama masa perang.
Di akhir pidatonya, Putin menyampaikan pesan kuat tentang persatuan dan patriotisme. “Kami akan terus mengandalkan persatuan dalam perjuangan maupun pembangunan, demi kemakmuran dan kebesaran Rusia,” tegasnya.
Dengan lantang, Putin menutup pidatonya dengan seruan: "Kemuliaan bagi bangsa yang menang! Selamat Hari Kemenangan! Huraa!"