Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Data yang dikumpulkan oleh lembaga pemikir American Enterprise Institute menunjukkan, pengembang China yang tengah berjuang itu hanya menginvestasikan dana senilai US$ 110 juta dari total US$ 26 miliar yang telah diarahkan perusahaan China ke Malaysia sejak 2010, yang sebagian besarnya berada di sektor logam, energi, dan transportasi.
Hubungan komersial kedua negara menjadi sorotan awal bulan ini ketika Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan China memiliki nota protes untuk menghentikan aktivitas eksplorasi minyak Malaysia di Laut China Selatan, tetapi menekankan kedua pihak terus berkomunikasi mengenai masalah tersebut.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya berdasarkan peta bersejarah, termasuk bagian dari zona ekonomi eksklusif Malaysia, Filipina, Brunei, Taiwan, dan Vietnam.
Pengadilan arbitrase internasional pada tahun 2016 mengatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum internasional, sebuah putusan yang tidak diakui Beijing.