kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Ratusan perusahaan Jepang kena serangan siber, Tokyo tuding militer China


Selasa, 20 April 2021 / 21:36 WIB
Ratusan perusahaan Jepang kena serangan siber, Tokyo tuding militer China
ILUSTRASI. Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan, serangan dunia maya adalah bagian dari peningkatan ancaman keamanan dari China karena negeri tembok raksasa menjadi lebih tegas di kawasan. REUTERS/Kacper Pempel.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kepolisian Tokyo sedang menyelidiki serangan dunia maya terhadap sekitar 200 perusahaan dan organisasi penelitian Jepang, termasuk badan antariksa pemerintah, oleh kelompok peretas yang diyakini terkait dengan militer China.

Polisi telah meneruskan kasus yang melibatkan serangan terhadap Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) kepada jaksa penuntut untuk penyelidikan lebih lanjut, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan.

Kepolisian yakin serangkaian peretasan JAXA dilakukan pada 2016-2017 oleh "Tick", sebuah kelompok serangan siber asal China di bawah arahan unit Tentara Pembebasan Rakyat China, menurut Kato mengutip penyelidikan polisi.

Seorang tersangka dalam kasus JAXA, seorang teknisi sistem China yang berbasis di Jepang, diduga memperoleh akses ke server persewaan setelah mendaftarkan dirinya dengan identitas palsu untuk meluncurkan serangan dunia maya, kata Kato.

Baca Juga: Korea Utara diprediksi akan mulai melancarkan serangan siber terhadap rivalnya

Stasiun televisi NHK menyebutkan, warga negara China lainnya yang dicurigai memiliki hubungan dengan unit PLA, yang berada di Jepang sebagai siswa pertukaran, juga diselidiki dalam kasus tersebut. Kedua pria itu telah meninggalkan Jepang.

Selidiki metode penyerang

Kato mengungkapkan, polisi sedang menyelidiki maksud dan metode penyerang, sementara juga mengejar sejumlah serangan dunia maya lain yang mereka curigai terkait dengan militer China.

"Keterlibatan Tentara Pembebasan Rakyat China sangat mungkin terjadi," kata Kato, seperti dikutip Channel News Asia. 

Hanya, dia menambahkan, tidak ada kebocoran atau kerusakan data aktual yang ditemukan sejauh ini. Tetapi, polisi mendesak perusahaan untuk memperkuat perlindungan mereka.

Baca Juga: China beri warning ke AS dan Jepang: Jangan ganggu urusan dalam negeri China

Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan, serangan dunia maya adalah bagian dari peningkatan ancaman keamanan dari China karena negeri tembok raksasa menjadi lebih tegas di kawasan itu. 

Ini menjadi kekhawatiran bersama yang dibahas dalam pembicaraan 16 April lalu di Gedung Putih antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, serangan dunia maya adalah tantangan umum yang dihadapi oleh semua negara dan memperingatkan Jepang agar tidak salah menuduh Tiongkok.

“Spekulasi yang tidak berdasar seharusnya tidak diizinkan. China dengan tegas menentang negara atau institusi mana pun yang menggunakan serangan siber untuk melemparkan lumpur ke China atau untuk melayani tujuan politik tercela dengan masalah keamanan siber," ujarnya.

"China bersedia memperkuat dialog dan kerjasama dengan semua pihak untuk bersama-sama mengatasi ancaman keamanan siber," ujarnya, seperti dilansir Channel News Asia.

Selanjutnya: Respons langkah China, Jepang dan Jerman tingkatkan kerjasama militer




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×