kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ratusan produsen minyak akan bangkrut


Rabu, 10 Februari 2016 / 10:43 WIB
Ratusan produsen minyak akan bangkrut


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Hendra Gunawan

TOKYO. Industri minyak dan gas (migas) tengah memasuki masa kelam. Coba tengok data terbaru konsultan energi IHS Inc. Lembaga ini menghitung, ada sebanyak 150 perusahaan migas di ambang kebangkrutan, dipicu suplai berlimpah, harga anjlok dan pendapatan yang mengempis.

Bob Fryklund, Kepala Analis IHS mengatakan, jumlah itu dua kali lipat dari jumlah produsen migas yang telah menyatakan diri bangkrut. Ratusan perusahaan yang di ambang kematian ini bakal mendorong terjadinya lebih banyak merger dan akuisisi. 

Hitungan Fryklund, aset industri migas senilai US$ 230 miliar siap dilego. “Tapi saat ini tidak ada calon pembeli karena ada mismatch harapan antara pembeli dan penjual," ujar dia, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (9/2).

Sebagian besar dari perusahaan migas yang hampir bangkrut masih menunggu hingga enam bulan mendatang. Harapan mereka, bisa menjual perusahaan dengan valuasi yang lebih baik dengan prediksi harga minyak membaik.

Hal sama terjadi di pihak calon investor. Merosotnya harga minyak masih menahan investor untuk membeli. Investor ingin membeli saat harga minyak telah menyentuh level terdalam dan siap rebound.

Menekan biaya

Sejatinya, ratusan produsen migas sudah menempuh segala cara agar mampu bertahan. Misal, menekan ongkos produksi. Catatan IHS, ongkos operasional per barel susut 35% di kawasan Amerika utara dan lebih rendah 20% secara  global. Sejumlah produsen minyak di Texas bahkan menekan biaya produksi hingga mencapai titik impas jika minyak dijual US$ 35 per barel.

Strategi lain, memangkas karyawan alias PHK massal. Lembaga konsultan Graves & Co menghitung, ada lebih dari 250.000 karyawan perusahaan minyak yang terkena PHK sepanjang tahun lalu. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat di tahun ini.

Demi menghemat biaya, sejumlah produsen raksasa sudah melangkahkan kaki untuk merger dan akuisisi. Contoh, Suncor Energy Inc dan Canadian Oil Sands Ltd yang sepakat merger pada Januari 2016.

Merger ditempuh setelah Canadian Oil Sands sempat menolak tawaran senilai 3,78 miliar dollar Kanada atau setara sekitar US$ 2,60 miliar dari produsen minyak terbesar di Kanada itu.

Ada pula Royal Dutch Shell yang mengakuisisi BG Group, perusahaan minyak dan gas asal Inggris. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Hitungan Shell, pasca akuisisi dan merger, perseroan bisa menghemat biaya hingga US$ 3,5 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×