kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Pesawat 'Kiamat' Milik Donald Trump Terbang Saat Konflik Timur Tengah Memanas


Kamis, 19 Juni 2025 / 10:10 WIB
Pesawat 'Kiamat' Milik Donald Trump Terbang Saat Konflik Timur Tengah Memanas
ILUSTRASI. Sebuah pesawat militer AS yang dijuluki "doomsday plane" atau pesawat kiamat dilaporkan mengudara pada Minggu malam waktu setempat


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah pesawat militer AS yang dijuluki "doomsday plane" atau pesawat kiamat dilaporkan mengudara pada Minggu malam waktu setempat, di tengah meningkatnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Pesawat tersebut, Boeing E-4B ‘Nightwatch’, dikenal sebagai pusat komando udara bagi Presiden Amerika Serikat dalam situasi darurat nasional, termasuk potensi perang nuklir.

Boeing E-4B: Komando Darurat Udara AS

Mengutip Unilad, Boeing E-4B adalah pesawat komando strategis milik Angkatan Udara AS yang dirancang untuk tetap berfungsi di tengah serangan nuklir atau kehancuran pusat kendali di darat. AS memiliki empat unit pesawat ini, dan masing-masing dilengkapi dengan teknologi tahan terhadap ledakan nuklir serta gelombang elektromagnetik (EMP).

Pesawat E-4B digunakan sebagai markas bergerak bagi presiden dan petinggi militer AS untuk mengoordinasikan respons militer dalam skenario terburuk, termasuk eksekusi perintah perang darurat dan koordinasi dengan otoritas sipil.

Baca Juga: The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Soroti Risiko Inflasi dan Dampak Tarif Trump

Menurut Angkatan Udara AS, “Dalam keadaan darurat nasional atau kehancuran pusat kendali di darat, pesawat ini menyediakan pusat komando, kontrol, dan komunikasi yang sangat tahan banting untuk mengarahkan kekuatan AS.”

Jalur Penerbangan Tidak Biasa Picu Spekulasi

Pesawat E-4B lepas landas dari Pangkalan Udara Barksdale di Louisiana pukul 17.56 waktu ET, dan mendarat di Joint Base Andrews, Maryland, pukul 22.01 waktu ET, menempuh rute penerbangan selama lebih dari empat jam.

Meskipun tidak jarang E-4B mengudara dalam rangka pelatihan rutin, jalur penerbangan kali ini terbilang tidak biasa dan terjadi saat ketegangan global meningkat, khususnya di kawasan Timur Tengah.

Latar Belakang Ketegangan: Serangan Balasan Iran-Israel

Sejak 13 Juni lalu, Israel dilaporkan melancarkan serangkaian serangan udara terhadap fasilitas strategis di Tehran. Serangan ini belum secara resmi melibatkan militer AS, namun Iran telah menanggapi dengan meluncurkan rudal balasan ke wilayah Israel, termasuk beberapa yang berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran global akan pecahnya konflik yang lebih luas, di mana Amerika Serikat diperkirakan akan memainkan peran besar, baik secara militer maupun diplomatik.

Respons Trump: Peringatan Terbuka untuk Iran

Presiden AS Donald Trump, melalui unggahan terbaru di platform Truth Social, kembali melontarkan retorika keras terhadap Iran. Dalam salah satu pernyataannya, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat telah “menguasai sepenuhnya langit Iran”, menyoroti keunggulan teknologi militer AS dibanding sistem pertahanan Iran.

Trump juga mengklaim bahwa intelijen AS mengetahui keberadaan Pemimpin Tertinggi Iran, meski untuk saat ini ia menegaskan tidak akan melakukan serangan langsung terhadap tokoh tersebut.

Baca Juga: TikTok Masih Aman di AS! Trump Perpanjang Batas Waktu hingga September 2025

"Kami tahu persis di mana 'Pemimpin Tertinggi' bersembunyi. Dia adalah target yang mudah... tapi kami tidak akan menghabisinya, setidaknya untuk saat ini,” tulis Trump. Ia menambahkan bahwa kesabaran AS semakin menipis.

Masih Belum Ada Konfirmasi Resmi

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih atau Pentagon mengenai alasan pasti di balik pengaktifan pesawat E-4B minggu ini.

Meski E-4B secara teknis memang menjalani misi pelatihan rutin, namun pengaktifannya dalam konteks geopolitik yang sedang memanas menambah spekulasi publik terkait kesiapan militer AS menghadapi kemungkinan eskalasi besar.

Selanjutnya: Airbus Raih Pesanan US$21 Miliar di Paris Air Show, Boeing Fokus Kecelakaan di India

Menarik Dibaca: Waktunya Serbu Promo HokBen Hoka Hemat Cuma Rp 1! Hari Ini Saja Mulai Jam 11.00 WIB




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×