Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MANCHESTER. Carlo Ancelotti mengakui bahwa Manchester City adalah lawan terberat yang bisa dihadapi Real Madrid dalam babak playoff Liga Champions.
Ia bahkan menyebut persiapan menghadapi tim asuhan Pep Guardiola sebagai sebuah mimpi buruk.
Duel ini menjadi pertemuan keempat beruntun antara kedua tim di fase gugur Liga Champions, dengan Etihad Stadium kembali menjadi saksi persaingan dua raksasa Eropa, Rabu (12/2).
Baca Juga: Arne Slot: Liverpool Bersiap untuk Laga Terakhir di Goodison Park
"Ini sudah seperti klasik modern karena kami sering bertemu di kompetisi ini dalam beberapa tahun terakhir," ujar Ancelotti dalam konferensi pers, Senin (10/2).
"Pertandingan ini akan sangat menarik dan seimbang seperti sebelumnya. Di level setinggi ini, segalanya bergantung pada sikap, kualitas individu, kepercayaan diri, dan kepribadian. Tim yang lolos akan memiliki peluang besar untuk melaju jauh di kompetisi ini, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya."
Rekor Panas Madrid vs City
Real Madrid dan Manchester City telah saling menyingkirkan dalam tiga musim terakhir. Los Blancos menjuarai Liga Champions 2022 setelah menaklukkan City di semifinal.
Sedangkan The Citizens membalasnya di musim 2023 sebelum akhirnya meraih gelar Eropa pertama mereka.
Baca Juga: Duel Sengit Babak Kelima Piala FA: MU Tantang Fulham, Man City Siap Gempur Plymouth
Meskipun City saat ini tertahan di peringkat kelima Premier League, tertinggal 15 poin dari pemuncak klasemen Liverpool, Ancelotti menepis anggapan bahwa City mengalami penurunan kekuatan.
"Kenyataannya, menghadapi City selalu menjadi tantangan besar," kata Ancelotti.
"Guardiola adalah pelatih terbaik di dunia. Setiap kali kami bertemu, selalu menjadi mimpi buruk untuk mempersiapkan pertandingan karena ia selalu punya ide-ide inovatif yang membuat Anda berpikir keras."
Baca Juga: Manchester City vs Real Madrid: Duel Sengit di Babak Playoff Liga Champions
Di bawah format baru Liga Champions, baik Real Madrid maupun City gagal masuk otomatis ke babak 16 besar, sehingga harus berhadapan dalam playoff dua leg yang berisiko menyingkirkan salah satu kandidat juara lebih awal.
"City tetap salah satu tim terbaik di Eropa dan mereka adalah lawan paling sulit yang bisa kami hadapi," tutup Ancelotti.