kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Redakan ketegangan, India dan China gelar perundingan putaran kedua


Senin, 22 Juni 2020 / 17:30 WIB
Redakan ketegangan, India dan China gelar perundingan putaran kedua
ILUSTRASI. Truk-truk tentara India bergerak di sepanjang jalan raya menuju Ladakh di Gagangeer Distrik Ganderbal di Kashmir, 17 Juni 2020. REUTERS/Danish Ismail


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Komandan militer India dan China mengadakan putaran kedua perundingan untuk meredakan ketegangan di perbatasan yang disengketakan pada Senin (22/6), ketika suasana publik mengeras di India untuk serangan militer dan ekonomi ke China.

Sumber Reuters di Pemerintah India mengatakan, komandan korps dari kedua belah pihak bertemu di Moldo, di sisi China dari Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto yang membagi wilayah Ladakh, India, dari Aksai Chin, China, di Himalaya Barat.

Perwira berpangkat lebih rendah telah menghadiri perundingan pertama pada 18 Juni lalu, setelah bentrokan brutal pada 15 Juni, ketika tentara bertempur dengan batu, tongkat logam, dan tongkat kayu.

Baca Juga: Serang India, analis: Xi Jinping putus asa untuk tidak terlihat lemah

Meski saling menyalahkan atas pertumpahan darah  terburuk dalam lebih dari lima dekade tersebut, kedua pemerintah berusaha untuk menghindari eskalasi yang bisa  menimbulkan risiko konflik lebih lanjut antara dua negara bersenjata nuklir itu.

Di bawah protokol yang kedua negara sepakati, militer India dan China menahan diri dari menembakkan senjata, dan terakhir kali ada bentrokan mematikan di perbatasan yang disengketakan adalah pada 1967 silam.

Tapi, Kementerian Luar Negeri India menggambarkan pertempuran yang menyebabkan 20 tentara negeri Sungai Gangga tewas dan setidaknya 76 lainnya cidera sebagai "tindakan yang China rencanakan sebelumnya.

Baca Juga: Boikot produk Tingkok menggema, India bukan tandingan China dalam perang dagang

Sedang China menuduh tentara India melanggar perjanjian militer serta memprovokasi dan menyerang pasukannya di Lembah Galwan di Ladakh. 

China belum mengungkapkan berapa banyak korban yang ada di pihaknya, walau seorang menteri India mengatakan, sekitar 40 tentara Tiongkok meninggal dalam bentrokan 15 Juni.

Terkejut dan marah dengan kematian prajurit mereka, publik India menyerukan Pemerintah Nasionalis Perdana Menteri Narendra Modi untuk menunjukkan India tidak bisa diganggu, mengingat China pernah mempermalukan negara mereka dalam perang pada 1962.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×