Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Regeneron Pharmaceuticals Inc mengatakan koktail antibodi virus corona, perawatan eksperimental yang diberikan kepada Presiden AS Donald Trump secara signifikan mengurangi kunjungan medis dalam uji coba terhadap hampir 800 pasien Covid-19 kategori ringan hingga sedang.
Mengutip Reuters, Kamis (29/10), Regeneron mengatakan pasien yang diberi pengobatan REGN-COV2, melakukan kunjungan medis terkait COVID-19 sekitar 57% lebih sedikit daripada mereka yang diberi plasebo selama periode 29 hari.
Penurunan terjadi sekitar 72% pada pasien dengan satu atau lebih faktor risiko seperti usia di atas 50 tahun, obesitas, kardiovaskular, metabolik, penyakit paru-paru, hati atau ginjal, atau status immunocompromised.
Bulan lalu, perusahaan merilis data awal dari uji coba yang menunjukkan pengobatan tersebut mengurangi tingkat virus dan memperbaiki gejala pada pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit. Data baru mengkonfirmasi temuan awal, kata perusahaan itu.
Baca Juga: Eli Lilly pauses trial of antibody drug Trump touted as cure over safety concern
Obat Regeneron adalah gabungan dari dua antibodi monoklonal - salinan antibodi yang diproduksi yang merupakan salah satu senjata utama yang dihasilkan sistem kekebalan untuk melawan infeksi.
Trump memuji terapi Regeneron untuk kesembuhannya dari Covid-19 dan mengatakan dia akan mendorong otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk perawatan itu bagi orang lain. Dia juga mengatakan dia ingin perawatan ini diberikan gratis kepada orang Amerika.
Perusahaan awal bulan ini mengajukan otorisasi penggunaan darurat (EUA) kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk terapi antibodi ganda. Perusahaan juga mengatakan telah membagikan data baru dengan regulator sebagai bagian dari evaluasi permintaannya.
Eli Lilly and Co membuat obat serupa dan juga mengajukan EUA. Perusahaan menandatangani kontrak senilai US$ 375 juta untuk memberikan 300.000 dosis perawatannya kepada pemerintah AS pada hari Rabu
Regeneron mengatakan awal bulan ini ada sekitar 50.000 dosis pengobatan yang siap didistribusikan.
Pemerintah AS pada bulan Juni setuju untuk membeli hingga 300.000 dosis koktail antibodi seharga US$ 450 juta.
