Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Regulator sekuritas China mendesak beberapa pengelola reksadana alias manajer investasi untuk tidak melepas saham kecuali mereka menghadapi redemption investor, empat sumber mengatakan kepada Reuters.
Mengutip Reuters, Senin (3/2), Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) memberi instruksi lisan kepada perusahaan reksadana besar dan meminta mereka untuk tidak melepas kepemilikan saham pada Senin (3/2) kecuali jika diperlukan, menurut sumber yang mengetahui mengenai hal ini. Menurut dua sumber Reuters, CSRC juga meminta penjualan pada hari-hari berikutnya untuk ditahan.
Baca Juga: Bursa China kembali dibuka, di tengah ancaman penyebaran virus corona
Meski ada pembatasan penjualan yang dikeluarkan oleh CSRC pada Minggu malam, menurut satu sumber, pasar masih anjlok.
Saham di bursa China jatuh lebih dari 8% pada Senin pagi lantaran pasar onshore dibuka kembali setelah libur 10 hari, memberikan kesempatan bagi investor untuk bereaksi terhadap virus corona yang menyebar cepat.
Korban tewas akibat virus ini mencapai 361 orang di China.
"Potensi penebusan investor besar-besaran adalah masalah besar," kata seorang pengelola dana.
"Jika itu terjadi, manajer reksadana tidak punya pilihan selain menjual."
Regulator China telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi dampak virus corona ke pasar keuangan.
Selama akhir pekan, CSRC mengeluarkan arahan lisan kepada para pialang termasuk Citic Securities Co dan China International Capital Corp, yang berusaha membatasi aktivitas penjualan jangka pendek oleh klien mereka pada Senin (2/3).
Selain itu, bank sentral menyuntikkan CNY 1,2 triliun (US$ 174 miliar) likuiditas ke dalam sistem perbankan pada Senin melalui pasar operasi terbuka untuk menenangkan pasar.
Baca Juga: Bursa China terjungkal 8% akibat kecemasan virus corona
Panduan CSRC terbaru, instruksi lisan dari regulator untuk sebagian besar perusahaan China berisiko mengundang kritik dari investor asing yang telah mengeluhkan kurangnya transparansi dan level playing field yang tidak merata di China.
Regulator lebih berhati-hati dengan langkah-langkah serupa untuk menstabilkan pasar, terutama setelah MSCI memasukkan saham China ke dalam indeks pasar negara berkembang.