Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Investor global mulai menarik dana dari pasar saham Amerika Serikat dan mengalihkan alokasi ke saham Jepang dan Eropa selama sepekan hingga Rabu (30/4), menurut laporan mingguan BofA Global Research yang dirilis Jumat (2/5).
Menurut data dari EPFR yang dirangkum oleh Bank of America (BofA) dikutip Reuters, arus keluar alias outflow dari pasar saham AS sebesar US$ 8,9 miliar dalam sepekan terakhir. Ini terjadi setelah sebelumnya mencatat arus masuk yang cukup besar. BofA mencatat, sejak pemilu AS tahun 2024, setiap US$ 100 yang masuk ke pasar saham AS kini mulai berbalik arah dengan arus keluar sebesar US$ 5 dalam tiga pekan terakhir.
Sebaliknya, saham Jepang mencatat arus masuk terbesar sejak April tahun lalu, yaitu sekitar US$ 4,4 miliar. Saham-saham Eropa juga menarik minat investor global, dengan arus masuk mencapai lebih dari US$ 3 miliar. Ini menjadi sinyal bahwa investor tengah mendiversifikasi portofolio mereka, menjauh dari eksposur dominan terhadap aset-aset AS.
Baca Juga: IHSG Sepekan Ini Tetap Menguat Meski Outflow Asing Capai Rp 1,15 Triliun
Meski demikian, BofA menegaskan belum ada indikasi aksi jual besar-besaran oleh investor asing terhadap aset-aset AS. Saham AS bahkan masih mencatat arus masuk dari investor luar negeri sebesar hampir US$ 4 miliar, dan hanya terdapat penjualan kecil oleh investor asing terhadap obligasi pemerintah AS (Treasuries), setelah enam pekan berturut-turut ada arus masuk.
Laporan ini muncul di tengah ketidakpastian yang dipicu kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump, terutama setelah pengumuman tarif baru pada 2 April. Hal ini memunculkan kekhawatiran apakah investor asing akan terus menjauhi aset-aset AS.
Dalam pasar obligasi, Treasuries AS mencatat arus keluar terbesar sejak akhir 2023, yakni sekitar US$ 4,5 miliar. Sementara itu, emas yang selama ini menjadi aset lindung nilai favorit mengalami arus keluar mingguan pertamanya sejak Januari.