Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Di bawah kesepakatan koalisi, posisi Bennett, seorang Yahudi Ortodoks berusia 49 tahun dan jutawan teknologi, akan digantikan oleh Yair Lapid, 57 tahun, seorang mantan pembawa acara televisi yang populer, sebagai perdana menteri pada tahun 2023.
Reuters memberitakan, dengan partai sayap kanan Yamina yang hanya memenangkan enam dari 120 kursi parlemen dalam pemilihan terakhir, kenaikan Bennett ke jabatan perdana menteri adalah sebuah pukulan politik bagi Netanyahu.
Disela oleh teriakan "pembohong" dan "memalukan" tanpa henti dari para loyalis Netanyahu di parlemen, Bennett berterima kasih kepada mantan perdana menteri itu atas "layanannya yang panjang dan penuh prestasi."
Baca Juga: Hendak digulingkan oposisi, Netanyahu: Ada penipuan terbesar dalam sejarah demokrasi
Akan tetapi, sedikit demi sedikit cinta telah hilang di antara kedua pria itu. Sebelumnya, Bennett pernah menjabat sebagai kepala staf Netanyahu dan memiliki hubungan yang sulit dengannya sebagai menteri pertahanan.
Meskipun mereka berdua sayap kanan, Bennett menolak seruan Netanyahu setelah pemilihan 23 Maret untuk bergabung dengannya.
Ucapan selamat dari Biden
Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada Bennett dan Lapid, dengan mengatakan dia berharap dapat memperkuat hubungan "dekat dan langgeng" antara kedua negara.
“Pemerintahan saya berkomitmen penuh untuk bekerja dengan pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas, dan perdamaian bagi Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.