kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rekor kepemimpinan Benjamin Netanyahu selama 12 tahun akhirnya berakhir


Senin, 14 Juni 2021 / 06:20 WIB
Rekor kepemimpinan Benjamin Netanyahu selama 12 tahun akhirnya berakhir
ILUSTRASI. Rekor 12 tahun yang dipegang Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel akhirnya berakhir pada hari Minggu (13/6/2021). REUTERS/Ronen Zvulun


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Netanyahu - dikenal luas sebagai 'Bibi' - adalah pemimpin terlama Israel, menjabat sebagai perdana menteri sejak 2009 setelah masa jabatan pertama dari 1996 hingga 1999.

Politisi Israel paling dominan di generasinya, dia telah menjadi wajah Israel di panggung internasional, dengan bahasa Inggrisnya yang halus dan suara baritonnya yang menggelegar.

Dia menggunakan status globalnya untuk menolak seruan negara Palestina, menggambarkannya sebagai bahaya bagi keamanan Israel. Sebaliknya, ia berusaha untuk melewati masalah Palestina dengan menjalin kesepakatan diplomatik dengan negara-negara Arab regional, dengan latar belakang ketakutan bersama terhadap Iran.

Tetapi dia adalah sosok yang penuh kontoversi baik di dalam dan luar negeri, dilemahkan oleh kegagalan berulang kali untuk meraih kemenangan pemilihan yang menentukan, dan saat ini tengah diadili pengadilan korupsi di mana dia telah membantah melakukan kesalahan.

Baca Juga: Israel meminta US$ 1 miliar ke AS untuk mengisi ulang sistem pertahanan Iron Dome

Berbicara di parlemen, Bennett menggemakan kembali seruan Netanyahu agar Amerika Serikat tidak kembali ke pakta nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia, kesepakatan yang dibatalkan oleh pendahulu Biden, Donald Trump.

"Pembaruan perjanjian nuklir dengan Iran adalah kesalahan, kesalahan yang akan kembali memberikan legitimasi kepada salah satu rezim paling gelap dan kejam di dunia," kata Bennett. "Israel tidak akan membiarkan Iran melengkapi dirinya dengan senjata nuklir."

Berterima kasih kepada Biden atas “komitmennya selama bertahun-tahun terhadap keamanan Israel”, dan untuk “mendukung Israel” selama pertempuran dengan militan Hamas di Gaza bulan lalu, Bennett mengatakan pemerintahnya akan menjalin hubungan baik dengan Demokrat dan Republik AS.

Selanjutnya: AS diharapkan bisa memberi bantuan dana ke Israel untuk pembaruan Iron Dome



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×