Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melemah tipis pada Kamis (2/10/2025) setelah sehari sebelumnya menyentuh rekor tertinggi.
Tekanan datang dari aksi ambil untung investor serta penguatan terbatas dolar AS, meski ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketidakpastian politik masih menopang harga logam mulia ini.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% ke US$ 3.858,50 per ons troi pada pukul 01.18 GMT, setelah sehari sebelumnya mencetak rekor baru di US$ 3.895,09.
Kontrak berjangka emas AS pengiriman Desember juga terkoreksi 0,4% ke US$ 3.883,60.
Baca Juga: Harga Emas Naik ke US$3.861,77, Potensi Tembus US$4.000 di Oktober 2025
Indeks dolar menguat 0,1% terhadap sejumlah mata uang utama, membuat emas relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Tekanan juga datang dari data ketenagakerjaan. Perusahaan swasta AS dilaporkan memangkas 32.000 pekerjaan pada September, setelah revisi penurunan 3.000 pada Agustus.
Ketidakpastian Politik AS
Pemerintahan AS kini lumpuh sebagian akibat kebuntuan anggaran antara Kongres dan Gedung Putih, yang berpotensi menunda rilis sejumlah indikator ekonomi, termasuk laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls (NFP) yang dijadwalkan Jumat.
Meski begitu, Wall Street justru ditutup menguat pada Rabu (1/10), dengan investor memilih mengabaikan data payroll yang lemah dan ketidakpastian di hari pertama penutupan pemerintahan.
Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Baru, Saham Tambang Emas Bergerak Bervariasi Rabu (1/10)
Presiden The Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee menyebut mulai lebih khawatir terhadap inflasi, sehingga perlu lebih hati-hati dalam memangkas suku bunga.
Namun, pasar tetap menilai peluang pemangkasan 25 basis poin bulan ini hampir pasti terjadi, menurut CME FedWatch Tool.
Sebagai aset lindung nilai, emas biasanya diuntungkan dalam kondisi ketidakpastian politik dan suku bunga rendah.
Harga perak spot turun 0,5% ke US$ 47,07 per ons troi, platinum melemah 0,3% ke US$ 1.552,05, sementara paladium naik 1% ke US$ 1.256,93.