Sumber: The Sun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Seorang ahli terkemuka mengatakan, Vladimir Putin takut dibunuh seperti diktator Libya Moammar Gaddafi dalam sebuah revolusi ketika aksi protes melanda Rusia atas dipenjaranya tokoh oposisi Alexi Navalny.
Tokoh oposisi Rusia Yuri Felshtinsky mengatakan kepada The Sun Online bahwa kerusuhan yang sedang berlangsung semakin meyakinkan Putin bahwa dirinya harus lebih banyak melakukan penindasan dan pembunuhan lawan untuk menghindari nasib mengerikan yang sama seperti pemimpin Libya.
Putin menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam 20 tahun pemerintahannya ketika ribuan pendukung tokoh oposisi Navalny yang dipenjara turun ke jalan.
Pria berusia 68 tahun itu telah menandatangani undang-undang yang memungkinkannya untuk tetap berkuasa hingga setidaknya tahun 2036.
Baca Juga: Setelah Rusia, AS bidik kontrol senjata bersama dengan China
Melansir The Sun Online, Felshtinsky mengatakan Putin perlu bertindak brutal untuk memadamkan perbedaan pendapat dan melindungi posisinya.
Dilaporkan bahwa pemimpin Rusia telah "menonton secara obsesif" video Kolonel Gaddafi yang dibunuh secara brutal setelah terpojok oleh gerombolan massa yang mengamuk pada tahun 2011.
Baca Juga: AS pertimbangkan lakukan tindakan terhadap Rusia, ini penyebabnya