kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,16   3,41   0.38%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Revolusi baru Rusia, Vladimir Putin takut dibunuh seperti Muammar Gaddafi


Jumat, 05 Februari 2021 / 13:47 WIB
Revolusi baru Rusia, Vladimir Putin takut dibunuh seperti Muammar Gaddafi
ILUSTRASI. Seorang ahli terkemuka mengatakan, Vladimir Putin takut dibunuh seperti diktator Libya Moammar Gaddafi. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: The Sun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Felshtinsky mengamini bahwa Putin merasa takut jika dia melonggarkan cengkeramannya, maka akhir pahit serupa akan menunggunya.

“Dia cukup cerdas untuk mengetahui bahwa di bawah aturan normal, sistem pemerintahannya tidak mungkin ada. Dia bukan seorang idealis. Dia tahu tidak mungkin dia bisa bertahan kecuali dia terus menindas," jelas Felshtinsky.

Dia menambahkan, “Pelajaran yang akan dipetik Putin setelah kejadian baru-baru ini adalah bahwa dia harus lebih banyak mengontrol dan dia harus lebih menekan. Dan itulah yang akan kita lihat."

Informasi saja, Navalny, 44 tahun, ditahan setelah kembali dari Jerman, di mana dia berhasil pulih dari keracunan saraf Novichock yang mematikan dalam percobaan pembunuhan yang dicurigai secara luas dilakukan oleh Kremlin.

Baca Juga: Rusia uji coba rudal hipersonik Tsirkon dari kapal selam, berkecepatan 11.000 km/jam

Felshtinsky adalah penulis dan sejarawan Rusia-Amerika yang sangat dihormati dan penulis The Age of Assassins: Putin’s Poisonous War on Democracy di Rusia.

Dia membantu pembangkang Rusia Alexander Litvinenko melarikan diri ke Inggris di mana dia kemudian dibunuh oleh pembunuh yang dikirim Kremlin.

Baca Juga: Berkecepatan 8 Mach, Rusia uji coba tembak rudal hipersonik Tsirkon dari kapal selam

Hal itu memberinya pengalaman langsung tentang betapa kejamnya Putin saat berurusan dengan mereka yang berani melawannya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×