kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Robert Kiyosaki: Mengapa Orang Miskin Tetap Miskin? Ini Sebabnya


Senin, 28 April 2025 / 17:08 WIB
Robert Kiyosaki: Mengapa Orang Miskin Tetap Miskin? Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki, penulis terkenal dari buku Rich Dad Poor Dad, baru-baru ini membagikan sebuah teka-teki sederhana namun penuh makna


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, penulis terkenal dari buku Rich Dad Poor Dad, baru-baru ini membagikan sebuah teka-teki sederhana namun penuh makna melalui platform X (sebelumnya Twitter).

Teka-teki ini, katanya, adalah pelajaran dari "ayah kaya"-nya, Ralph H. Kiyosaki, yang telah membimbingnya selama bertahun-tahun dan terus membuatnya semakin kaya hingga hari ini.

Mengutip financialexpress, dalam pesannya, Kiyosaki mengajukan satu pertanyaan sederhana namun sangat mendalam:

"Mengapa orang miskin tetap miskin?"

Ia mengajak para pengikutnya untuk merenungkan kata-kata bijak ini sebelum mengungkap jawabannya.

Jawaban yang Membuka Jalan Menuju Kekayaan

Menurut Robert Kiyosaki, jawaban dari teka-teki tersebut sangat jelas: "Karena mereka terus membeli lebih banyak hal yang tidak mereka butuhkan, dan tidak cukup membeli hal-hal yang benar-benar mereka butuhkan."

Pola konsumsi yang salah ini, lanjut Kiyosaki, menjadi akar utama mengapa banyak orang tetap terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Alih-alih berinvestasi dalam aset atau kebutuhan penting yang dapat meningkatkan kekayaan, mereka menghabiskan penghasilan untuk hal-hal konsumtif yang tidak memberikan nilai jangka panjang.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Banyak Orang Kaya yang Tiba-Tiba Bangkrut saat Krisis Global

Pola Pikir yang Membedakan Orang Kaya dan Orang Miskin

Robert Kiyosaki menekankan bahwa pola pikir adalah faktor kunci yang membedakan orang kaya dari orang miskin:

  • Orang Kaya: Mengutamakan pembelian aset yang memberikan penghasilan pasif seperti properti, emas, perak, Bitcoin, atau instrumen investasi lainnya.

  • Orang Miskin: Lebih sering membeli barang-barang konsumtif seperti pakaian bermerek, gadget terbaru, atau hiburan instan, yang nilainya menurun seiring waktu.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar orang miskin bahkan tidak menyadari kesalahan ini, karena kebiasaan tersebut sudah tertanam dalam budaya konsumtif yang diterima sebagai hal biasa.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut Perak Investasi Terbaik pada 2025: Masih Murah, Potensi Naik 2X

Dampak Nyata dari Kebiasaan Konsumsi

Dalam interaksi di media sosialnya, banyak pengguna yang mengamini pandangan Robert Kiyosaki. Salah satu pengguna X membagikan prinsip sederhana yang ia pelajari saat bekerja:

"Sebelum membeli apapun, berhentilah sejenak dan tanyakan pada diri sendiri: Apa yang akan terjadi jika saya tidak membeli ini? Apakah saya benar-benar membutuhkannya?"

Pertanyaan sederhana ini, jika dilakukan secara konsisten, dapat mengubah kebiasaan keuangan seseorang secara drastis, mendorong pertumbuhan kekayaan jangka panjang.

Kebijaksanaan di Balik Tindakan Kecil

Robert Kiyosaki juga mengingatkan bahwa memahami prinsip ini saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Ia mencatat bahwa meskipun banyak orang membaca atau mendengarkan nasihat ini, hanya sedikit yang benar-benar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Orang kaya membeli lebih banyak dari apa yang mereka butuhkan untuk menjadi semakin kaya."

Artinya, tindakan nyata bukan sekadar pemahaman teoritis yang akan menentukan apakah seseorang dapat meningkatkan taraf kehidupannya.

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham PGN (PGAS) yang Diproyeksi Cetak Kinerja Stabil di Tahun 2025

Menarik Dibaca: Bogor Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Besok (29/4) di Jawa Barat



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×