kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Robert Kiyosaki: Banyak Orang Kaya yang Tiba-Tiba Bangkrut saat Krisis Global


Minggu, 27 April 2025 / 13:51 WIB
Robert Kiyosaki: Banyak Orang Kaya yang Tiba-Tiba Bangkrut saat Krisis Global
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki, penulis terkenal dari buku Rich Dad Poor Dad, ungkap sejumlah orang sangat kaya di dunia mulai menghadapi risiko kebangkrutan


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, penulis terkenal dari buku Rich Dad Poor Dad, mengungkapkan melalui unggahan di media sosial pada 27 April bahwa sejumlah orang sangat kaya di dunia mulai menghadapi risiko kebangkrutan.

Menurut Kiyosaki, gejolak finansial global saat ini bukan hanya memengaruhi masyarakat biasa, melainkan juga mengguncang kelompok ultra-kaya, terutama mereka yang terlibat dalam kepemilikan waralaba besar seperti McDonald’s dan Burger King.

Baca Juga: Terjebak Gaji Bulanan? Robert Kiyosaki Bongkar Rahasia Keluar dari Rat Race!

Masalah Utama: Daya Beli Masyarakat Menurun Drastis

Mengutip financialexpress, Kiyosaki menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama kebangkrutan waralaba makanan cepat saji ini adalah penurunan daya beli masyarakat miskin. Ia mengungkapkan bahwa saat ini, harga makanan di restoran cepat saji sudah tidak lagi terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah, yang dulunya merupakan konsumen utama.

Menurutnya: “Hari ini, orang miskin bahkan tidak mampu membeli makanan di McDonald's atau Burger King.”

Fenomena ini, kata Kiyosaki, menciptakan efek domino: mulai dari penurunan jumlah konsumen, penurunan penjualan, hingga kebangkrutan gerai-gerai waralaba di berbagai lokasi.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Sebut Perak Investasi Terbaik pada 2025: Masih Murah, Potensi Naik 2X

Meskipun situasi ini tampak suram dari sudut pandang ekonomi, Kiyosaki menggarisbawahi bahwa ada peluang positif tersembunyi: perubahan pola konsumsi ke arah yang lebih sehat. Ia mengungkapkan optimisme bahwa karena mahalnya makanan cepat saji, masyarakat mungkin akan beralih ke pilihan makanan yang lebih sehat seperti apel dan kale.

Namun, ia tetap memperingatkan bahwa inflasi menjadi faktor utama yang memperburuk keadaan, menyebabkan tidak hanya masyarakat miskin tetapi juga orang-orang kaya mengalami penurunan kekayaan.

Krisis yang Meluas: Dari Petani Kentang hingga Pemilik Waralaba

Kiyosaki juga mengingatkan kembali peringatannya terdahulu bahwa salah satu pemasok utama kentang untuk McDonald's sudah mengalami kebangkrutan. Ia menyatakan: “Orang miskin makan lebih sedikit kentang goreng.”

Kini, situasi ini telah meluas hingga ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu pemilik waralaba, yang sebelumnya dianggap kebal terhadap fluktuasi ekonomi, juga ikut tumbang. Menurut Kiyosaki, ini merupakan tanda yang sangat tidak sehat bagi perekonomian global.

Baca Juga: Ini Prediksi Terbaru Robert Kiyosaki Soal Harga Bitcoin pada Akhir 2025

Nasihat Kiyosaki: Jadilah Lebih Bijak di Tengah Krisis

Kiyosaki menyerukan kepada semua orang untuk menggunakan krisis ini sebagai momentum untuk menjadi lebih sehat, lebih kaya, dan yang paling penting, lebih bijaksana. Ia mengingatkan pentingnya pendidikan keuangan yang sejati dan menegaskan: “Dalam dunia uang palsu dan guru palsu, pengetahuan adalah uang baru.”

Ia menekankan kembali bahwa sistem pendidikan formal saat ini gagal memberikan pendidikan finansial nyata, dan mendorong individu untuk mengejar pemahaman ekonomi secara mandiri.

Dalam konteks yang lebih luas, Kiyosaki juga menyinggung Presiden Donald Trump dan Elon Musk, yang menurutnya tengah berusaha menutup Departemen Pendidikan yang ia labeli sebagai "Marxis". Ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk membangun sistem pendidikan baru yang, menurut Kiyosaki, lebih patriotik dan berorientasi pada kebebasan finansial.

Selanjutnya: Progam MBG Ditargetkan Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja, Kini Sudah 40.000 Orang Terlibat

Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Populer, Cek Kelebihan yang Menjadikannya Ponsel Terbaik



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×