Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – BERLIN. Aktivitas sektor manufaktur Jerman menunjukkan tanda-tanda pemulihan lebih lanjut pada Juli 2025. Output produksi terus tumbuh selama lima bulan berturut-turut, meski lajunya melambat, menurut survei terbaru yang dirilis Jumat (1/8/2025).
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur Jerman versi HCOB yang disusun oleh S&P Global naik menjadi 49,1 pada Juli dari posisi 49,0 pada Juni.
Baca Juga: PMI Manufaktur Korea Selatan Terperosok 6 Bulan Berturut, Dihantam Tarif AS
Meski angka tersebut sedikit di bawah estimasi awal (49,2), ini tetap menjadi posisi tertinggi dalam hampir tiga tahun terakhir.
Namun demikian, angka PMI masih berada di bawah level 50 yang menjadi ambang batas antara kontraksi dan ekspansi.
Kenaikan indeks ini ditopang oleh perbaikan dalam sejumlah komponen, seperti lapangan kerja, persediaan pembelian, dan waktu pengiriman dari pemasok. Faktor-faktor ini mampu mengimbangi perlambatan pada output dan pesanan baru.
Output tumbuh untuk bulan kelima berturut-turut, meskipun pada laju paling lambat sejak siklus pertumbuhan dimulai pada Maret lalu. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi barang konsumsi dan barang setengah jadi.
Baca Juga: PMI Manufaktur Jepang Kembali Terpuruk di Juli, Produksi dan Pesanan Baru Menyusut
Namun, ekonom Hamburg Commercial Bank, Cyrus de la Rubia, mencatat bahwa produksi barang modal masih tumbuh dengan kuat.
"Ini menunjukkan bahwa permintaan domestik yang bergantung pada konsumsi rumah tangga sedang melemah, sementara permintaan luar negeri, yang sangat penting bagi industri barang modal, menunjukkan kinerja lebih baik," ujarnya.
Penjualan ekspor meningkat untuk bulan keempat berturut-turut, meskipun laju pertumbuhannya melambat dari puncaknya pada Juni, yang merupakan level tertinggi dalam 40 bulan.
De la Rubia menyebut bahwa kenaikan ekspor sebelumnya dipicu oleh lonjakan permintaan dari AS yang terjadi lebih awal di musim semi.
Namun, permintaan luar negeri yang berlanjut hingga awal musim panas mengindikasikan adanya perbaikan kondisi yang lebih mendasar.
Baca Juga: PMI Manufaktur China Turun ke 49,5 di Juli, Tanda Lesunya Aktivitas Pabrik
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kesepakatan tarif terbaru antara Amerika Serikat dan Uni Eropa yang dicapai pada hari Minggu dapat memengaruhi permintaan dari AS terhadap produk Jerman dalam waktu dekat.
"Namun, di sisi lain, tingkat ketidakpastian diperkirakan akan menurun, dan hal ini bisa mendukung permintaan secara keseluruhan," tambahnya.