Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ROBERT KIYOSAKI - Robert Kiyosaki telah memperingatkan para pengikutnya di Twitter agar bersiap-siap untuk kejatuhan pasar saham dan ekonomi AS.
Melansir Business Insider, dalam tweet hari Minggu (16/7/2023), penulis "Rich Dad Poor Dad" mengatakan dia tidak memperdagangkan saham dan obligasi karena dia lebih memilih kontrol lebih besar atas bagaimana hasil investasinya.
"Namun terlalu banyak tanda yang menunjukkan kehancuran pasar saham yang parah," katanya.
Dia menambahkan, “Jika masa depan Anda tergantung pada saham dan obligasi harap berhati-hati, mungkin minta saran profesional. Takut masa depresi bakal datang.
Pandangan suram Kiyosaki sangat kontras dengan keadaan pasar dan ekonomi AS yang cerah saat ini. Indeks acuan S&P 500 telah menguat 17% tahun ini. Sementara, Nasdaq Composite telah melonjak 35%, sebagian karena investor bertaruh bahwa kecerdasan buatan akan menyebabkan keuntungan perusahaan membengkak.
Baca Juga: 5 Pemikiran Keren Robert Kiyosaki, Salah Satunya Selalu Berpikir Tentang Peluang
Sementara itu, inflasi tahunan telah melambat dari level tertinggi 40 tahun sebesar 9,1% menjadi hanya 3% selama 12 bulan terakhir — tidak jauh dari target 2% Federal Reserve.
Penurunan tersebut telah memicu harapan bahwa bank sentral AS, yang telah menaikkan suku bunga dari hampir nol menjadi 5% dalam upaya untuk menggeret turun inflasi, akan segera berbalik arah. Jika Fed benar-benar mengurangi biaya pinjaman, maka kemungkinan terjadi resesi akan semakin kecil dan memberikan dorongan pada saham dan aset lainnya.
Namun, beberapa komentator telah membandingkan ledakan AI dengan gelembung dot-com, memperingatkan bahwa teknologi tersebut mungkin overhyped. Selain itu, spekulasi tentang Nvidia dan saham terkait lainnya telah membuat valuasi mereka ke level tertinggi yang tidak berkelanjutan.
Pakar lain telah memperingatkan, Fed mungkin melanjutkan kenaikan suku bunga jika inflasi terbukti membandel atau melonjak lagi, memicu perlambatan ekonomi.
Baca Juga: Prediksi Dolar AS Bakal Mati, Robert Kiyosaki Sarankan Beli 3 Aset Ini
Tweet terbaru Kiyosaki tidak menjelaskan mengapa dia memperkirakan saham akan anjlok dan penurunan ekonomi yang brutal dan berlarut-larut akan terjadi. Namun dia memperkirakan pada Mei 2021 bahwa Fed akan menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, dan itu akan menyebabkan saham, obligasi , real estat, dan emas hancur.
Dia benar tentang kenaikan suku bunga, tetapi harga aset dan pertumbuhan ekonomi terbukti tahan terhadap biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa Kiyosaki adalah kritikus vokal pemerintahan Biden, dan telah memperingatkan kehancuran pasar yang luar biasa dan mempromosikan emas, perak, dan bitcoin sebagai aset surga selama lebih dari dua tahun.
Pakar keuangan pribadi ini juga dengan bebas mengakui bahwa dia berencana untuk memanfaatkan pasar jatuh dan ekonomi runtuh, karena menurutnya waktu terbaik untuk menjadi kaya adalah saat ambruk.
Sebelumnya, mengutip Bitcoin.com, Robert Kiyosaki berbicara soal mata uang BRICS dan potensi dampaknya terhadap dolar AS.
Baca Juga: Apa Perbedaan Investasi Orang Kaya dan Orang Miskin? Ini Jawaban Robert Kiyosaki
Negara-negara BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Kiyosaki memperkirakan bahwa dolar AS akan mati dan dana senilai triliunan dolar akan mengalir pulang. Dia memprediksi, negara-negara BRICS akan mengumumkan mata uang yang didukung emas selama pertemuan puncak mereka di bulan Agustus.
Ini bukan pertama kalinya Kiyosaki memperingatkan tentang negara-negara BRICS yang menantang dominasi AS dan mata uangnya.
Pada bulan April, dia juga mengatakan bahwa "kuadriliun dolar" akan kembali, memperingatkan bahwa konsekuensi dari hal tersebut mungkin terjadi hiperinflasi.