kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Robert Kiyosaki Peringatkan Hyperinflasi: Emas, Properti dan Bitcoin Solusi Finansial


Senin, 09 Juni 2025 / 12:56 WIB
Robert Kiyosaki Peringatkan Hyperinflasi: Emas, Properti dan Bitcoin Solusi Finansial
ILUSTRASI. Sejak inflasi di Amerika Serikat mencapai puncaknya dalam 40 tahun terakhir pada Juni 2022 (9,1%), tekanan harga memang telah mereda


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak inflasi di Amerika Serikat mencapai puncaknya dalam 40 tahun terakhir pada Juni 2022 (9,1%), tekanan harga memang telah mereda. Namun menurut penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, badai besar justru belum datang.

Dalam unggahan di platform X pada 21 Mei 2025, Kiyosaki menuliskan: "Pesta telah usai. Hyperinflasi sudah di sini. Jutaan orang, muda dan tua, akan terhapus secara finansial."

Isu Lelang Obligasi dan Tuduhan "Uang Palsu"

Mengutip aol, Kiyosaki mengklaim bahwa Federal Reserve harus membeli obligasi AS senilai US$50 miliar sendiri karena kurangnya minat dari pasar. Meski tidak disertai bukti konkret atau sumber resmi, pernyataan ini muncul bertepatan dengan hasil lelang obligasi 20 tahun AS senilai US$16 miliar yang mendapat permintaan lemah.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham? Pahami 3 Hal Ini

Fakta ini menambah kekhawatiran di tengah meningkatnya beban utang AS, diperparah dengan penurunan peringkat kredit oleh lembaga Moody’s yang terjadi pada pekan sebelumnya. Kiyosaki memperingatkan, kondisi ini bisa memicu skenario krisis besar:

“Penurunan peringkat Moody’s mungkin berarti suku bunga naik, yang berarti resesi AS, lalu pasar obligasi, pasar perumahan, dan bank-bank lemah bisa kolaps … yang bisa berarti Depresi 1929 terulang kembali.”

Di Tengah Kegelapan, Emas, Perak, dan Bitcoin Jadi Harapan

Meskipun memprediksi kehancuran ekonomi, Kiyosaki tetap menawarkan solusi investasi. Ia memproyeksikan lonjakan harga aset tertentu yang menurutnya bisa menjadi pelindung kekayaan:

  • Emas ke US$25.000

  • Perak ke US$70

  • Bitcoin ke US$500.000 hingga US$1 juta

Emas: Aset Aman di Tengah Gejolak

Kiyosaki dikenal sebagai pendukung jangka panjang logam mulia. Dalam unggahan Oktober 2023, ia memperkirakan emas akan menembus US$3.700 per ons. Pada April 2025, harga emas memang melampaui US$3.000 per ons, mencerminkan tingginya permintaan di tengah ketidakpastian global.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kehancuran Pasar Terbesar Segera Terjadi, Sudah Siap Menghadapinya?

Investor besar seperti Ray Dalio juga memperkuat narasi ini. Dalam wawancara bersama CNBC, pendiri Bridgewater Associates menyatakan bahwa sebagian besar investor belum memiliki cukup eksposur terhadap emas, padahal logam mulia ini terbukti sebagai diversifikasi portofolio yang efektif saat krisis melanda.

Bagi investor yang ingin memanfaatkan kenaikan harga emas sambil tetap mendapatkan manfaat pajak, Gold IRA menjadi pilihan menarik. Dengan bantuan penyedia seperti Thor Metals, investor bisa memegang emas fisik dalam akun pensiun dan memperoleh bonus hingga US$20.000 dalam bentuk logam mulia gratis untuk pembelian yang memenuhi syarat.

Properti: Penghasilan Pasif dan Lindung Inflasi

Selain emas, Kiyosaki juga menekankan pentingnya berinvestasi di properti yang menghasilkan pendapatan. Ia mendorong individu untuk menjadi wirausahawan dan tidak bergantung pada pekerjaan tetap, terutama di masa krisis.

Properti dikenal sebagai aset lindung inflasi yang tangguh. Ketika harga naik, nilai properti dan sewa ikut meningkat, memberikan aliran pendapatan yang stabil.

Kini, investasi properti tidak hanya untuk konglomerat. Platform seperti Arrived, yang didukung oleh Jeff Bezos, memungkinkan masyarakat berinvestasi di properti sewa dengan modal mulai dari US$100.

Sementara itu, platform seperti Homeshares menawarkan akses ke pasar ekuitas rumah AS senilai US$36 triliun bagi investor terakreditasi, dengan potensi imbal hasil 14–17% tanpa perlu repot mengelola properti.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kehancuran Pasar Terbesar Akan Terjadi, Sudah Siapkah Menghadapinya?

Bitcoin: Aset Digital dengan Potensi Eksplosif

Kiyosaki juga kembali menggaungkan dukungannya terhadap Bitcoin. Pada Desember 2024, ia memprediksi Bitcoin akan menembus US$100.000 — yang kemudian benar-benar terjadi hanya beberapa hari setelahnya.

Ia bahkan memperkirakan Bitcoin dapat mencapai US$500.000 hingga US$1 juta, sejalan dengan prediksi tokoh lain seperti Jack Dorsey, pendiri Twitter, yang menyebut Bitcoin bisa menyentuh angka tersebut sebelum 2030.

Bagi investor yang ingin ikut serta, platform seperti Gemini menawarkan cara mudah dan aman untuk membeli, menjual, serta menyimpan lebih dari 70 mata uang kripto, termasuk Bitcoin. Bahkan tersedia opsi investasi pasif melalui kartu kredit Gemini yang memberikan eksposur ke aset digital.

Selanjutnya: Maharaksa Biru (OASA) Meramu Ekspansi di Industri Hijau dan Energi Terbarukan

Menarik Dibaca: BCA Hadirkan Layanan Transaksi Mata Uang Won Korea Selatan (KRW), Berikut Promonya!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×