kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   0,00   0,00%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Rumah bordil mengajukan kepailitan akibat wabah corona, begini nasib pekerjanya


Senin, 07 September 2020 / 10:45 WIB
Rumah bordil mengajukan kepailitan akibat wabah corona, begini nasib pekerjanya
ILUSTRASI. A woman wearing a mask looks out of a window during a rally of prostitutes demanding the reopening of Germany's brothels, amid the the spread of the coronavirus disease (COVID-19), in the famous red light district Reeperbahn in Hamburg, Germany July 11, 2


Sumber: DW.com | Editor: Ahmad Febrian

Armin mengingatkan, layanan seks berbayar akan tetap berlanjut meskipun ada larangan. Tetapi semuanya berlangsung secara diam-diam tanpa pengawasan dan tanpa pemungutan pajak.

Organisasi yang mewakili pekerja seks juga telah mengingatkan hal serupa. Penutupan rumah pelacuran kemungkinan akan memaksa pelacuran di bawah tanah. Menyebabkan perempuan berisiko lebih besar dieksploitasi.

Asosiasi pekerja seks komersial sejak lama menuntut agar mereka boleh bekerja lagi. Asosiasi mengatakan, pelarangan hanya akan menjerumuskan para pekerja seks ke dalam kegiatan ilegal, sama sekali tanpa perlindungan hukum dan keamanan sosial.

Para pekerja seks komersial dan pengelola rumah bordil beberapa waktu lalu menggelar aksi protes di beberapa kota besar di Jerman. Seperti Berlin, Hamburg dan Köln.




TERBARU

[X]
×