kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rusia Bakal Perkuat Hubungan dengan Korea Utara di Segala Bidang


Jumat, 27 Oktober 2023 / 07:37 WIB
Rusia Bakal Perkuat Hubungan dengan Korea Utara di Segala Bidang
ILUSTRASI. Rusia menegaskan bahwa mereka berencana membangun hubungan dekat dengan Korea Utara di semua bidang. Mikhail Metzel/Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia/TASS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (26/10/2023), Rusia menegaskan bahwa mereka berencana membangun hubungan dekat dengan Korea Utara di semua bidang. 

Peryataan tersebut dirilis sehari setelah Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat mengutuk aksi Pyongyang yang diduga kuat memasok senjata ke Moskow.

Melansir Reuters, pada saat ditanya tentang tuduhan ketiga negara tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berkata: 

"Ada banyak laporan seperti itu, semuanya tidak berdasar dan tidak ada rinciannya. Laporan seperti itu sudah ada sejak lama. Kami tidak melihat ada gunanya mengomentari ini."

Dia menambahkan, "Korea Utara adalah tetangga kami dan kami terus dan akan selalu mengembangkan hubungan dekat Korea Utara di semua bidang."

Ketika ditanya apakah pengiriman senjata telah dilakukan, Peskov berkata: “Kami tidak mengomentari hal ini dengan cara apa pun.”

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan puncak di Rusia pada bulan September di mana mereka membahas masalah militer, perang di Ukraina dan kemungkinan bantuan Rusia untuk program satelit negara yang penuh rahasia itu.

Baca Juga: Korea Selatan Menahan Kapal Korea Utara, Diduga Kabur dari Negaranya

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Kim dapat memberikan senjata dan amunisi kepada Rusia, yang telah menghabiskan banyak persediaan senjata dalam perang 20 bulan di Ukraina.

Sebelumnya, Korea Utara juga mengecam pernyataan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol karena mengkritik kerja sama mereka dengan Moskow setelah kunjungan pemimpin Kim Jong Un ke Rusia. 

Menurut Korea Utara, kerja sama dengan Rusia merupakan hal yang wajar dan normal bagi sesama tetangga untuk menjaga hubungan dekat. 

Seperti yang diketahui, Yoon, yang berbicara di Majelis Umum PBB pekan lalu, mengatakan bahwa jika Rusia membantu Korea Utara meningkatkan program senjatanya sebagai imbalan atas bantuan perangnya di Ukraina, hal itu akan menjadi provokasi langsung bagi dunia.

Baca Juga: Rusia Kordinasikan Kebijakan Timur Tengah dengan China

Mengutip Reuters, dalam artikel yang dimuat oleh kantor berita KCNA, Korea Utara mengecam Yoon karena memfitnah kerja sama persahabatannya dengan Rusia dengan "kejam". Korea Utara juga mengatakan bahwa Yoon bertindak sebagai corong suara bagi Amerika Serikat. 

“Merupakan hal yang wajar dan normal bagi negara-negara tetangga untuk menjaga hubungan dekat satu sama lain, dan tidak ada alasan untuk menganggap praktik tersebut sebagai hal yang patut dipertanggungjawabkan,” kata Korea Utara.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×