Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KYIV. Seorang pejabat AS mengatakan kepada CBS News, Korea Utara telah mulai mentransfer artileri ke Rusia. Hal ini semakin memperkuat pasukan Vladimir Putin saat mereka melanjutkan invasi yang sudah berlangsung selama 20 bulan ke Ukraina.
Belum jelas apakah pengiriman tersebut merupakan bagian dari rantai pasokan baru yang berjangka panjang atau pengiriman yang lebih terbatas, atau apa yang akan diperoleh Korea Utara sebagai imbalan atas senjata tersebut.
Di sisi lain garis depan, menurut Departemen Kehakiman AS, Negeri Paman Sam itu telah menyerahkan kepada pasukan Ukraina sejumlah amunisi yang disita dari Iran.
Dukungan Korea Utara terhadap Moskow tampaknya merupakan puncak dari pertemuan puncak yang jarang terjadi bulan lalu di Moskow, ketika Kim Jong Un melakukan perjalanan dengan kereta api untuk bertemu langsung dengan Putin.
Dalam pertemuan itu, Kim mengatakan kepada Putin bahwa ia dapat mengandalkan dukungan penuh dan tanpa syarat dari Korea Utara untuk perjuangan suci Rusia demi mempertahankan kepentingan keamanannya.
Baca Juga: Korea Utara Hentikan Reaktor Nuklir di Kompleks Atom Utamanya, Ada Apa?
Kim diperkirakan akan meminta uang tunai dan makanan kepada Putin demi menopang perekonomian Korea Utara yang lesu sebagai imbalan atas dukungannya terhadap serangan Moskow terhadap Ukraina, serta senjata dan teknologi luar angkasa.
Seorang pejabat senior Korea Selatan mengatakan kepada CBS News sebelum pertemuan puncak bahwa Seoul khawatir Kim akan memperoleh teknologi dari Rusia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir serta roket dan satelit yang lebih canggih, selain kerja sama dalam senjata konvensional.
Pejabat tersebut memperingatkan bahwa jika hubungan bilateral Rusia dan Korea Utara semakin dalam, hal ini akan menyoroti kemampuan Kim untuk mengancam tidak hanya sekutu dekat Amerika di Asia, yakni Korea Selatan dan Jepang, tetapi juga seluruh dunia.
Baca Juga: Ukraina Berencana Bangun Sekolah Bawah Tanah yang Aman dari Serangan Udara Rusia