Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia berencana meningkatkan kembali produksi minyak mentah dalam beberapa bulan ke depan, jika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengakhiri kesepakatan pemangkasan produksi pada bulan depan. Keputusan tersebut baru akan diketahui pada pertemuan tahunan OPEC yang rencananya akan diselenggarakan pada 22-23 Juni di Wina.
Seperti diketahui, kesepakatan negara-negara anggota OPEC terkait pemangkasan produksi minyak akan berakhir pada akhir 2018. Selama ini, sebagai negara produsen minyak mentah terbesar di dunia, Rusia sepakat memangkas produksinya sebesar 300.000 barel per hari (bpd) dari total 11.247 juta bpd pada Oktober 2016.
Kesepakatan ini cukup ampuh mengurangi suplai berlebih di pasar minyak mentah global dan mengangkat harga yang sempat terperosok ke bawah US$ 30 per barel. Apalagi, negara produsen minyak mentah lainnya juga turut menahan produksi hingga 1,8 juta bpd.
Melihat kondisi pasar yang semakin seimbang dan tidak lagi mengalami oversupply, Rusia dan Arab Saudi selaku pemimpin OPEC, telah mendiskusikan rencana peningkatan produksi minyak mentah secara bertahap.
"Berbicara kemungkinan jangka pendek, ada potensi kami akan meningkatkan produksi setidaknya 300.000 bpd sesuai dengan jumlah pemangkasan OPEC yang disepakati sebelumnya," ujar Pavel Sorokon, Deputi Menteri Energi Rusia, seperti dikutip Reuters, Kamis (31/5).
Sebelumnya, Menteri Energi Rusia Alexander Novak, juga mengatakan, kembali ke tingkat produksi minyak pada Oktober 2016 adalah salah satu opsi untuk kesepakatan Rusia di masa depan.