Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LVIV. Kota pelabuhan Mariupol di Tenggara Ukraina berada di bawah serangan terus-menerus dari militer Rusia, dan pihak berwenang Ukraina tidak dapat mengevakuasi yang terluka.
Sementara Kota Kherson, di Laut Hitam di sebelah Barat Ukraina, sepenuhnya dikepung oleh pasukan Rusia.
"Kami berjuang, kami tidak berhenti membela tanah air kami," kata Wali Kota Mariupol Vadym Boichenko dalam siaran langsung di Ukrainian TV, Rabu (2/3), seperti dikutip Reuters.
Tapi, pasukan Rusia berhasil masuk ke kota terbesar kedua Ukraina pada Rabu (2/3) dan memicu bentrokan langsung di jalan-jalan Kharkiv, menyusul serangan udara Moskow yang tak henti-hentinya.
Baca Juga: Pasukan Rusia Berhasil Masuk, Pertempuran Pecah di Jalan Kota Kharkiv Ukraina
Sedikitnya 21 orang tewas dan 112 terluka dalam penembakan militer Rusia dalam 24 jam terakhir, menurut Kepala Wilayah Kharkiv Oleg Synegubov, Rabu (2/3).
Sejak pasukan Rusia masuk ke Ukraina pekan lalu untuk mencapai misi Presiden Vladimir Putin menggulingkan Pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy yang pro-Barat, ratusan warga sipil dilaporkan tewas.
Pasukan Rusia telah melakukan pengeboman besar-besaran dan mengepung pusat-pusat kota, tetapi Ukraina menegaskan belum ada kota besar yang jatuh ke tangan negeri beruang merah.
"Pasukan lintas udara Rusia mendarat di Kharkiv dan menyerang rumah sakit setempat," kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram, seperti dilansir Channel News Asia. "Ada pertempuran yang sedang berlangsung antara penjajah dan Ukraina".
Baca Juga: Lumpuhkan Militer Rusia, Biden: Putin akan Bayar Mahal dalam Jangka Panjang
Rusia menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di Kharkiv pada Selasa (1/3) yang menewaskan delapan orang. Ukraina membuat perbandingan dengan pembantaian warga sipil di Sarajevo pada 1990-an dan kecaman atas apa yang disebut Zelenskyy sebagai "kejahatan perang".
Kebakaran terjadi pada Rabu (2/3) di barak sekolah penerbangan di Kharkiv setelah serangan udara Rusia, menurut Anton Gerashchenko, Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina.
"Praktiknya, tidak ada daerah yang tersisa di Kharkiv di mana peluru artileri belum ditembakkan," katanya dalam sebuah pernyataan di Telegram. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta.