kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Rusia Diduga Gunakan Zat Kimia Terlarang Chloropicrin dalam Perang di Ukraina


Kamis, 02 Mei 2024 / 06:06 WIB
Rusia Diduga Gunakan Zat Kimia Terlarang Chloropicrin dalam Perang di Ukraina
ILUSTRASI. Tentara pendukung pasukan Rusia berjaga di sebelah kendaraan tempur, dengan simbol 'Z' pada sisinya, sebelum evakuasi bagi tentara Ukraina yang terluka dari pabrik baja Azovstal yang dikepung selama konflik Ukraina-Rusia di Mariupol, Ukraina, Senin (16/5/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat pada hari Rabu (1/5) menuntut adanya penyelidikan terkait penggunaan zat kimia terlarang chloropicrin oleh Rusia dalam perang di Ukraina.

AS menuduh rivalnya itu menggunakan chloropicrin untuk menyerang tentara Ukraina sebagai salah satu metode peperangan.

"Penggunaan bahan kimia semacam itu bukanlah sebuah insiden yang terisolasi, didorong oleh keinginan pasukan Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina dari posisi yang dibentengi dan meraih keuntungan taktis di medan perang," ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya, dikutip Reuters.

Baca Juga: Pengawas PBB Temukan Rudal Buatan Korea Utara di Ukraina

Apa Itu Chloropicrin?

Chloropicrin adalah salah satu zat yang sebagai bahan terlarang oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang berbasis di Den Haag.

OPCW dibentuk untuk menerapkan dan memantau kepatuhan terhadap Konvensi Senjata Kimia (CWC) 1993.

Chloropicrin kerap digunakan sebagai pengendali kerusuhan atau pengusir massa. Meskipun tentara yang menjadi target bisa melarikan diri, namun mereka berisiko mati lemas jika terjebak tanpa masker gas.

Tidak hanya chloropicrin, tentara Rusia juga diduga menggunakan granat yang berisi gas CS dan CN. Pihak militer Ukraina mengklaim, setidaknya 500 tentara mereka telah dirawat karena terpapar zat beracun dan satu orang tewas karena sesak napas akibat gas air mata.

Baca Juga: Rusia Sebut Amerika Serikat Munafik Terhadap ICC dan Israel

Senjata Kimia dalam Perang Ukraina

AS menyatakan bahwa Rusia telah melanggar larangan CWC mengenai penggunaan senjata pengendali kerusuhan sebagai metode peperangan.

CWC melarang produksi dan penggunaan senjata kimia. Perjanjian ini juga mewajibkan 193 negara yang telah meratifikasi konvensi tersebut, termasuk Rusia dan AS, untuk memusnahkan persediaan bahan kimia terlarang.

Rusia dan Ukraina saling menuduh melanggar perjanjian dalam pertemuan OPCW. Sayangnya, OPCW mengatakan mereka belum diminta secara resmi untuk membuka penyelidikan terhadap penggunaan zat terlarang di Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×