kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Rusia Ingin Rubel Jadi Alternatif Cadangan Devisa Dunia


Senin, 21 Juni 2010 / 08:42 WIB
Rusia Ingin Rubel Jadi Alternatif Cadangan Devisa Dunia


Reporter: Sopia Siregar, Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa

ST. PETERSBURG. Rusia menginginkan mata uang rubel menjadi salah satu alternatif cadangan devisa dunia untuk mengurangi dominasi mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Rusia juga bercita-cita menjadi negara pusat keuangan dunia.

"Tiga, lima tahun lalu, cita-cita menciptakan cadangan devisa dengan mata uang selain dollar AS masih sekedar khayalan. Tapi, sekarang kami serius mendiskusikan ini," ujar Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, Jumat (18/6).

Medvedev telah berulang kali mengungkapkan kalau dunia butuh mata uang lain yang bisa menyaingi dollar AS. Dia bilang, setidaknya dunia butuh enam mata uang yang bisa dijadikan cadangan devisa. Rusia dan China juga terus berdikusi untuk membahas rencana ini.

Rusia pun mulai mengambil langkah mengurangi ketergantungan dollar AS dengan menjual surat berharga AS yang mereka miliki. Kementerian Keuangan AS, Selasa (15/6), melaporkan, di April 2010, Rusia kembali menjual surat berharga AS dan itu merupakan yang kelima bulan berturut-turut.

"Adanya mata uang alternatif sangat dibutuhkan. Nah, membangun pusat keuangan di Moskow akan memperkuat posisi rubel sebagai salah satu mata uang utama dunia," papar Medvedev.

Pernyataan Medvedev menegaskan kembali ambisi Rusia untuk menjadi salah satu kekuatan global setelah krisis finansial 2008 melanda. pada krisis kemarin, Rusia mengalami kontraksi ekonomi hingga 7,9%. Ini merupakan kontraksi terburuk sejak kejatuhan komunis pada 1991.




TERBARU

[X]
×