Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Moskow mengecam keras serangan udara Israel yang mengguncang distrik permukiman di Doha, ibu kota Qatar, pada 9 September 2025.
Serangan tersebut menyasar bangunan yang diduga menjadi lokasi keberadaan pimpinan senior Hamas.
Berdasarkan informasi terakhir, enam orang tewas, termasuk seorang pegawai Kementerian Dalam Negeri Qatar, sementara sejumlah orang lainnya dilaporkan terluka.
Baca Juga: Serangan Israel di Qatar Gagal Bunuh Pemimpin Hamas, Target Berikutnya?
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataan resminya menilai tindakan Israel itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, sekaligus bentuk pelanggaran kedaulatan serta integritas teritorial Qatar.
Moskow menegaskan, langkah semacam ini hanya akan memperburuk eskalasi dan mengguncang stabilitas kawasan Timur Tengah.
"Metode seperti ini, yang digunakan terhadap mereka yang dianggap musuh oleh Israel, layak mendapat kecaman paling keras," demikian pernyataan Kemenlu Rusia Rabu (10/9).
Lebih jauh, Moskow menilai serangan rudal Israel terhadap Qatar tidak dapat diterima. Sebab Qatar selama ini memainkan peran penting sebagai mediator dalam perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel.
Karenanya, serangan ini sebagai upaya nyata untuk menggagalkan upaya internasional menemukan solusi damai.
Tonton: Israel Serang Qatar PBB Murka!
Sejalan dengan itu, Rusia kembali menyerukan semua pihak agar bertindak secara bertanggung jawab serta menahan diri dari langkah-langkah yang dapat memperburuk konflik Palestina-Israel dan menyulitkan pencarian solusi politik.
Rusia menegaskan posisi konsistennya bahwa gencatan senjata segera di Gaza mutlak diperlukan, dan satu-satunya jalan keluar yang layak adalah penyelesaian komprehensif isu Palestina berdasarkan landasan hukum internasional yang telah diakui.