ILUSTRASI. Sedikitnya 50 orang tewas dan 271 orang terluka ketika Rusia menyerang sebuah lembaga militer di kota Poltava, Ukraina.
Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Rusia telah mengintensifkan serangan rudal dan pesawat nirawaknya terhadap Ukraina 2,5 tahun setelah perang skala penuh dimulai.
Minggu lalu Ukraina dihujani dengan pemboman terberat hingga saat ini, dan pada hari Senin rudal balistik dan jelajah menargetkan Kyiv yang menyebabkan ledakan keras.
Ukraina menargetkan Rusia dengan lebih dari 158 pesawat nirawak selama akhir pekan, merusak kilang minyak di dekat Moskow dan sebuah pembangkit listrik.
Pertempuran telah meningkat selama bulan lalu, dengan pasukan Rusia semakin maju di Ukraina timur. Sementara pasukan Kyiv telah melancarkan serangan lintas batas skala besar pertama mereka ke Rusia. Moskow telah berjanji untuk membalas serangan ke wilayah Kursk.
Zelensky mengulangi seruan untuk lebih banyak pertahanan udara Barat. Dia mendesak sekutu mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh mereka digunakan untuk serangan yang lebih dalam ke wilayah Rusia.
"Kami terus memberi tahu semua orang di dunia yang memiliki kekuatan untuk menghentikan teror ini: Sistem pertahanan udara dan rudal dibutuhkan di Ukraina, bukan di gudang di suatu tempat. Serangan jarak jauh yang dapat melindungi kita dari teror Rusia dibutuhkan sekarang, bukan nanti. Sayangnya, setiap hari penundaan berarti hilangnya nyawa," kata Zelenskiy.
Sumber : Reuters
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie