Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pemerintah Rusia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk 2025 menjadi 1,5%, lebih rendah satu poin persentase dibandingkan perkiraan resmi sebelumnya sebesar 2,5%.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Anton Siluanov dalam pertemuan di Kremlin pada Rabu (27/8/2025).
Baca Juga: Serangan Drone Ukraina Picu Kebakaran dan Evakuasi di Rostov Rusia
Ekonomi Rusia sempat tumbuh solid pada 2023 dan 2024, meski menghadapi gelombang sanksi Barat akibat invasi ke Ukraina pada 2022. Namun, laju pertumbuhan kini melambat tajam.
Tekanan datang dari kekurangan tenaga kerja, inflasi yang meningkat akibat belanja militer rekornya, serta suku bunga tinggi yang diterapkan untuk meredam harga.
Siluanov menyebut, Kementerian Ekonomi kini memperkirakan pertumbuhan setidaknya 1,5% pada tahun ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dari proyeksi resmi 2025 yang sebelumnya ditetapkan 2,5%.
“Meski kondisi kebijakan moneter dan kredit tahun ini cukup ketat, laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan tetap tidak kurang dari 1,5% menurut penilaian Kementerian Ekonomi,” kata Siluanov.
Baca Juga: India Tegaskan Tetap Beli Minyak Rusia Meski Dapat Tekanan dari AS
Ia menambahkan, anggaran negara yang seimbang akan memberi ruang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Dengan begitu, akses kredit akan lebih mudah, dan sektor-sektor ekonomi bisa memperoleh sumber daya tambahan.
“Tahun depan, hal ini akan menjadi dorongan baru bagi pembangunan sosial-ekonomi,” ujarnya.
Pada 2024, ekonomi Rusia tumbuh 4,3%. Namun, bank sentral memperkirakan pertumbuhan tahun ini hanya berada di kisaran 1–2%.
Baca Juga: Bukan China, Ini Dua Negara Pembeli Terbesar Minyak Rusia pada Juli 2025
Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kehati-hatian. “Ada banyak faktor yang memengaruhi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi,” kata Putin.
“Namun secara umum, saya mendukung pendekatan ini.”