Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Rabu (8/5/2024), Rusia mengatakan bahwa pengiriman pasukan NATO ke Ukraina berpotensi sangat berbahaya. Moskow mengamati dengan cermat petisi Ukraina yang menyerukan intervensi semacam itu.
Mengutip Reuters, petisi tersebut, yang dimuat di situs presiden Ukraina, mengatakan Ukraina harus meminta Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain untuk mengirim pasukan guna membantu negara tersebut mengusir invasi Rusia.
“Rezim Kyiv sangat tidak dapat diprediksi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang hal ini dalam pengarahan hariannya.
Dia menambahkan, “Kami telah berulang kali mengatakan bahwa intervensi langsung di lapangan dalam konflik ini oleh militer negara-negara NATO berpotensi menimbulkan bahaya yang sangat besar, jadi kami menganggap ini sebagai provokasi yang sangat menantang, dan, tentu saja, kami mengawasinya dengan sangat hati-hati.”
Tidak jelas apakah petisi tersebut akan mengumpulkan jumlah suara yang diperlukan, yakni 25.000, untuk mengharuskan Presiden Volodymyr Zelenskiy merespons dengan menyetujui atau menolaknya. Hingga Rabu pagi, petisi tersebut telah menarik 1.594 suara.
Baca Juga: Rusia Gelar Serangan Udara Terbesar, Hacurkan Jaringan Listrik Ukraina
NATO mendukung Ukraina dalam perang tersebut dengan menyediakan senjata yang semakin kuat termasuk tank dan rudal jarak jauh. Namun NATO belum melakukan intervensi langsung dengan pasukan – sesuatu yang telah diperingatkan oleh Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menyebabkan Perang Dunia Ketiga.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pertanyaan pengiriman pasukan Barat ke Ukraina akan muncul “secara sah” jika Rusia menerobos garis Ukraina dan Kyiv memintanya.
Baca Juga: Diplomat Top: Rusia Harus Tingkatkan Persenjataan Rudal untuk Halangi Barat
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia akan menargetkan pasukan Prancis jika mereka dikirim ke Ukraina.