Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tiga tahun invasi berlangsung, Rusia masih belum mengendurkan serangannya ke Ukraina. Pihak Rusia kini semakin yakin bahwa paham Nazi yang berbahaya sedang tumbuh di Ukraina.
Tuduhan mengenai kebangkitan Nazi di Ukraina keluar dari mulut Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat menghadiri sebuah acara di Znaniye hari Kamis (30/4).
Peskov melihat bahwa tunas-tunas Nazisme mulai tumbuh di banyak negara Eropa, dengan proses tumbuh tercepat ada di Ukraina.
"Ukraina, sayangnya, ternyata menjadi negara tempat tunas-tunas Nazisme mulai tumbuh lebih cepat daripada di negara-negara Eropa lainnya. Para Nazi ini mulai berkeliaran lagi dengan membawa obor," kata Peskov, dikutip TASS.
Lebih lanjut, Peskov menyebut bahwa paham Nazi baru ini mulai memberikan pengaruh pada pemerintah Rusia.
Baca Juga: Untuk Kali Pertama, Korea Utara Akui Kirim pasukan ke Rusia
"Meskipun Uni Soviet menghancurkan Nazisme dengan merebut Berlin, ideologi tersebut tetap bertahan, karena akarnya sangat dalam. Ketika kita mengatakan 'rezim Kiev' sekarang, itu bukan sekadar kata-kata kosong," pungkasnya.
Upaya damai antara Rusia dan Ukrain masih terus diupayakan. Pada hari Senin, Presiden Vladimir Putin mengumumkan rencana gencatan senjata selama tiga hari di Ukraina.
Rencana tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan para sekutunya pada Perang Dunia II. Mengutip Reuters, Kremlin mengatakan bahwa gencatan senjata ini direncanakan berlangsung pada 8-10 Mei 2025 mendatang.
Baca Juga: Rusia Menanti Tanggapan Ukraina atas Gencatan Senjata Mei dan Perundingan Langsung
"Rusia berharap pihak Ukraina mengikuti langkah serupa. Jika terdapat pelanggaran oleh pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efektif," tulis Kremlin dalam pernyataannya.
Sayangnya, pihak Ukraina masih belum memberikan tanggapan atas ajakan Rusia, yang merupakan tawaran gencatan senjata kedua yang dideklarasikan Putin dalam waktu singkat.
Sebelumnya, Putin juga mengumumkan gencatan senjata 30 jam saat perayaan Paskah yang saat itu diklaim kedua belah pihak dilanggar berkali-kali.
Tonton: China Rilis Video yang Menantang AS, Pesannya: Tiongkok Tak Akan Bertekuk Lutut