kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.483.000   -8.000   -0,54%
  • USD/IDR 15.625   39,00   0,25%
  • IDX 7.501   -55,86   -0,74%
  • KOMPAS100 1.166   -9,50   -0,81%
  • LQ45 931   -8,15   -0,87%
  • ISSI 225   -1,55   -0,68%
  • IDX30 480   -4,44   -0,92%
  • IDXHIDIV20 578   -5,67   -0,97%
  • IDX80 133   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 141   -1,17   -0,82%
  • IDXQ30 161   -1,39   -0,86%

Rusia Sebut Hizbullah Masih Terorganisasi Meski Terus Digempur Israel


Rabu, 09 Oktober 2024 / 20:54 WIB
Rusia Sebut Hizbullah Masih Terorganisasi Meski Terus Digempur Israel
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menghadiri jumpa pers di Moskow, Rusia, dalam file foto tertanggal 6 Oktober 2015. REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MOSKOW. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Hizbullah tetap terorganisasi dan tidak kehilangan rantai komandonya, meskipun telah terjadi serangan oleh Israel. 

Juru bicara kementerian, Maria Zakharova, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers pada hari Rabu, menekankan bahwa serangan Israel bertujuan untuk memicu konflik bersenjata di Timur Tengah.

Baca Juga: Netanyahu Tebar Ancaman: Lebanon Bisa Bernasib Seperti Gaza

“Menurut penilaian kami, Hizbullah, termasuk sayap militernya, menunjukkan organisasinya dan belum kehilangan rantai komandonya,” ujar Zakharova.

Zakharova juga mengkritik negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, yang dianggapnya berkontribusi pada konflik di Timur Tengah. 

Ia menuduh mereka menunjukkan kemunafikan dengan memberikan dukungan kepada Israel, yang telah menyebabkan banyak korban sipil di Lebanon.

Hizbullah didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada awal 1980-an untuk melawan Israel dan kini berfungsi sebagai gerakan sosial, agama, dan politik utama bagi komunitas Muslim Syiah di Lebanon.

Baca Juga: Penurunan Harga Minyak Tertahan Badai Milton

Selain itu, Rusia mengecam serangan Israel terhadap Suriah, di mana Zakharova menyatakan bahwa Israel telah melanggar kedaulatan Suriah dengan meluncurkan serangan rudal ke gedung apartemen di area padat penduduk di Damaskus. 

Ia menyebut tindakan ini sebagai praktik rutin yang diterapkan Israel di Suriah, Lebanon, dan Jalur Gaza, serta menunjukkan keinginan Israel untuk memperluas geografi eskalasi bersenjata di wilayah tersebut.

Selanjutnya: Kinerja Pakuwon Jati (PWON) Diproyeksi Positif, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: 6 Tempat Terbaik untuk Melihat Aurora, Yuk Agendakan!




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×