Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Euro sedikit mengalami perubahan di level US$ 1,1327. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10-tahun Jerman, yang dipandang sebagai aset teraman di Eropa, mencapai posisi terendah dua minggu di level 0,185%.
Di pasar minyak, harga minyak mentah Brent naik US$ 1 menjadi US$ 94,41 karena krisis Ukraina. Sedangkan harga minyak mentah AS juga naik US$ 1 menjadi US$ 91,98.
Harga minyak telah mengalami kerugian mingguan pertama dalam dua bulan pekan lalu, melorot dari level tertinggi tujuh tahun, di tengah tanda-tanda kemajuan pada kesepakatan nuklir Iran yang dapat melepaskan pasokan minyak baru ke pasar.
Sementara itu, harga emas telah diuntungkan dari statusnya sebagai salah satu safe haven tertua, naik ke level tertinggi sembilan bulan di level US$ 1.908 per troy ounce, sebelum turun kembali ke level US$ 1.893 per troy ounce.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Diwarnai Perang Tuduhan, Moskow Tuduh Kyiv Lancarkan Serangan
Kondisi ini terjadi di tengah pemberitaan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada prinsipnya telah setuju untuk mengadakan pertemuan puncak tentang krisis Ukraina.
Kremlin mengatakan tidak ada rencana konkret untuk pertemuan puncak, meskipun panggilan atau pertemuan dapat diatur kapan saja.
"Kremlin menjelaskan hari ini bahwa mereka tidak terburu-buru untuk pertemuan puncak dengan Biden," kata Tim Ash, ahli strategi di BlueBay Asset Management.
Baca Juga: Makin Tegang, Rusia Klaim 5 Penyusup Ukraina Tewas saat Terobos Perbatasan
Menteri luar negeri Inggris Liz Truss mengatakan, pihaknya sudah meningkatkan persiapan dengan sekutu untuk skenario terburuk. Dia juga menambahkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina sangat mungkin terjadi.