Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Juru bicara Facebook mengatakan dalam keterangan resminya bahwa perusahaan sudah menginvestasian miliaran dollar setiap tahun untuk menjaga komunitas aman serta terus bekerjasama dengan para ahli untuk meninjau dan memperbaharui kebijakan Facebook.
Facebook telah memiliki hubungan yang sulit dengan kelompok-kelompok hak sipil selama bertahun-tahun. Facebook dituduh terlibat dalam mempengaruhi pemilih dalam pesta demokrasi di berbagai negara.
Sementara Twitter belum menjadi target boikot iklan formal tetapi telah menghadapi kritik serupa dengan Facebook selama bertahun-tahun. Menanggapi boikot yang dilakukan Unilever, Sarah Personette, Wakil Presiden Twitter untuk solusi klien global mengatakan menghormati keputusan mitranya dan akan melakukan komunikasi secara interns.
Sarah memastikan Twitter akan jadi tempat di mana orang dapat membuat koneksi manusia, mencari dan menerima informasi yang kredibel, dan mengekspresikan diri secara bebas dan aman.
Baca Juga: Coca Cola stop beriklan di medsos seluruh dunia, ikuti jejak Unilever