kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.299   -19,28   -0,23%
  • KOMPAS100 1.157   -2,91   -0,25%
  • LQ45 844   -3,19   -0,38%
  • ISSI 287   0,17   0,06%
  • IDX30 442   -3,28   -0,74%
  • IDXHIDIV20 510   -1,38   -0,27%
  • IDX80 130   -0,42   -0,32%
  • IDXV30 136   -0,12   -0,09%
  • IDXQ30 141   -0,82   -0,58%

Saham Global Menguat di Akhir Pekan Usai Keputusan Bank Sentral Utama


Jumat, 19 September 2025 / 22:38 WIB
Diperbarui Jumat, 19 September 2025 / 22:38 WIB
Saham Global Menguat di Akhir Pekan Usai Keputusan Bank Sentral Utama
ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., September 4, 2025. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham global menguat pada Jumat (19/9/2025) dan berada di jalur mencatatkan kenaikan mingguan, didorong sentimen positif di Wall Street serta bursa Eropa setelah sejumlah keputusan bank sentral utama.

Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu, pemangkasan pertama sejak Desember. Sementara itu, bank sentral Norwegia dan Kanada juga menurunkan suku bunganya.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Jumat (19/9), Saham FedEx Jadi Pendorong Utama

Di Wall Street, ketiga indeks utama diperdagangkan lebih tinggi setelah sehari sebelumnya mencetak rekor.

Dow Jones Industrial Average naik 0,11% ke 46.192,35, S&P 500 naik 0,24% ke 6.647,74, dan Nasdaq Composite menguat 0,44% ke 22.570,26.

Saham Eropa juga menguat tipis 0,02% dan diperkirakan akan membukukan kenaikan mingguan 0,05%.

Di Asia, Nikkei Jepang melemah 0,57% setelah Bank of Japan mengumumkan rencana menjual aset berisiko yang dimilikinya.

Sementara itu, indeks global MSCI naik 0,12% ke 980,42, mendekati rekor tertinggi sesi sebelumnya, dan berpotensi mencatatkan kenaikan 0,85% dalam sepekan.

“Dalam beberapa minggu ke depan, kami tetap mempertahankan orientasi risk-on dalam portofolio, dengan terus melakukan overweight pada saham,” ujar Amelie Derambure, Senior Multi-Asset Portfolio Manager di Amundi.

Baca Juga: The Fed Masih Akan Pangkas Suku Bunga di Dua Pertemuan Berikutnya

Ia menambahkan, pasar kemungkinan masih akan melanjutkan tren kenaikan, meski tetap diwarnai volatilitas.

Namun, The Fed tidak secara eksplisit mendukung ekspektasi pasar akan adanya serangkaian pemangkasan suku bunga. Bank sentral AS itu menegaskan pendekatan berbasis data dari pertemuan ke pertemuan.

Sikap hati-hati The Fed ini membuat sebagian investor kecewa karena berharap pemangkasan suku bunga bisa berlangsung lebih agresif.

Pasar Obligasi dan Mata Uang

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik 1,2 basis poin ke 4,116%. Sementara imbal hasil obligasi 2 tahun yang sensitif terhadap ekspektasi suku bunga The Fed turun 0,3 basis poin ke 3,565%.

Pasar juga menanti kabar mengenai rencana pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang diperkirakan membahas kesepakatan TikTok serta tarif perdagangan.

Indeks dolar AS naik 0,22% ke 97,56, menguat tiga sesi beruntun, meski masih akan ditutup melemah tipis dalam sepekan.

Dolar AS menguat 0,27% terhadap franc Swiss menjadi 0,794, tetapi melemah 0,11% terhadap yen Jepang di 147,82.

Sementara itu, euro turun 0,22% ke posisi US$1,176, dan poundsterling melemah 0,45% menjadi US$1,34915.

Baca Juga: Purbaya Sebut Bakal Tarik Dolar Orang Indonesia yang Ada di Luar Negeri

Bank of England sehari sebelumnya menahan suku bunga, namun memperlambat laju penjualan obligasi pemerintah yang dibelinya saat krisis.

Di Eropa, imbal hasil obligasi pemerintah naik, dengan yield obligasi Jerman tenor 10 tahun naik 2,2 basis poin menjadi 2,737%.

Meski obligasi tenor pendek diuntungkan oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga, yield jangka panjang justru naik karena kekhawatiran investor terhadap kondisi fiskal pemerintah.

Bank for International Settlements (BIS) pekan ini memperingatkan bahwa harga saham global yang mencetak rekor terlihat semakin tidak selaras dengan sinyal pasar obligasi yang mengindikasikan kekhawatiran atas utang pemerintah.

Komoditas

Harga minyak dunia melemah karena kekhawatiran permintaan bahan bakar lebih dominan dibandingkan sentimen positif dari pemangkasan suku bunga AS.

Minyak Brent turun 0,52% menjadi US$67,08 per barel, sementara WTI AS melemah 0,53% ke US$63,23 per barel.

Sebaliknya, harga emas naik 0,51% menjadi US$3.662,62 per troi ons, menuju reli kenaikan mingguan kelima berturut-turut.

Selanjutnya: Ford Recall 101.944 Unit Sedan Ford Taurus

Menarik Dibaca: Monash University Luncurkan Program Sarjana di Indonesia, Bergulir Mulai 2026




TERBARU

[X]
×