Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Tesla Inc. (TSLA) mencatat lonjakan signifikan hampir 7% pada penutupan perdagangan hari Senin, ditutup di angka US$318,38.
Kenaikan ini mendorong kapitalisasi pasar perusahaan kembali ke atas US$1 triliun, menempatkannya kembali dalam jajaran eksklusif perusahaan-perusahaan Amerika bernilai triliunan dolar.
Mengutip investopedia, katalis utama kenaikan saham ini adalah kabar kesepakatan sementara antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk menurunkan tarif perdagangan, yang memicu reli pasar secara luas.
Tesla kini kembali bergabung dengan klub triliunan dolar bersama Microsoft (MSFT), Apple (AAPL), Nvidia (NVDA), Amazon (AMZN), Alphabet (GOOGL), Meta (META), Berkshire Hathaway (BRK.A, BRK.B), dan Broadcom (AVGO).
Baca Juga: Tesla Luncurkan Model Y Versi Lebih Murah di AS, Harga Mulai dari US$ 37.490
Meskipun Menguat, Saham Tesla Masih Melemah Secara Tahunan
Kendati menunjukkan penguatan dalam tiga pekan berturut-turut, saham Tesla masih mencatatkan penurunan lebih dari 20% sepanjang tahun 2025. Volatilitas ini sebagian besar dipengaruhi oleh faktor politik dan tekanan penjualan global, khususnya di pasar Tiongkok.
Perusahaan ini juga terdampak oleh reaksi politik terhadap keterlibatan CEO Elon Musk dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, khususnya terkait peran Musk dalam Departemen Efisiensi Pemerintah.
Beberapa analis menyebut bahwa sentimen investor terhadap hubungan dekat Musk dengan administrasi Trump memicu kekhawatiran dan menjatuhkan nilai saham Tesla pasca kemenangan Trump dalam pemilu.
Sebagai respons atas tekanan tersebut, Elon Musk mengumumkan pengunduran diri dari posisi tersebut bulan lalu, menyatakan niatnya untuk lebih fokus pada pengelolaan Tesla dan lini inovasi teknologinya.
Baca Juga: Investor Legendaris AS Ini Rekomendasikan Jual Saham Tesla dan Beli Amazon
Penjualan di Tiongkok: Tren Penurunan yang Mengkhawatirkan
Pasar Tiongkok, yang merupakan salah satu pangsa pasar terbesar bagi Tesla, menunjukkan performa yang mengecewakan.
Pengiriman kendaraan pada bulan April tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadikan bulan tersebut sebagai bulan ketujuh berturut-turut terjadinya penurunan pengiriman tahunan dari Tesla di Tiongkok.