Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan
SEOUL. Produsen asal Korea Selatan, Samsung Electronics telah mengajukan izin untuk mendirikan pabrik pembuatan ponsel keduanya di Vietnam.
Menurut pejabat investasi Vietnam, Samsung Electronics berencana membangun pabrik di provinsi Thai Nguyen pada Maret 2015. Nilai investasi pembangunan pabrik tersebut mencapai US$ 2 miliar.
Sebelumnya, anak usaha Samsung, Samsung Display Co Ltd, pada Juli lalu juga telah mendapat persetujuan dari pemerintah Vietnam untuk membangun pabrik perakitan senilai US$ 1 miliar.
"Kami sedang bekerja untuk merealisasikan proyek tersebut. Masih ada beberapa hal untuk memperbaiki," kata pejabat tersebut yang enggan memberikan namanya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/11).
Juru bicara Samsung yang dikonfirmasi Reuters mengatakan bahwa saat ini Samsung tengah berdiskusi dengan pemerintah Vietnam untuk berinvestasi hingga $ 3 miliar untuk bisnis ponselnya. Namun Samsung belum memutuskan tahapan pengucuran investasi tersebut.
Langkah Samsung untuk meningkatkan produksi ponselnya di Vietnam, tak lain adalah untuk menekan biaya produksi agar bisa bersaing dengan smartphone murah bikinan produsen China.
Meningkatkan ekspor Vietnam
Menurut surat kabar Vietnam, Dau Tu, dengan rencana pembangunan pabrik tersebut, maka total komitmen investasi Samsung Electronics di Vietnam tahun ini nilainya menjadi sekitar US$ 11 miliar.
Tahun lalu ponsel dan juga aksesoris ponsel menjadi penghasil terbesar Vietnam, mengalahkan produk tekstil. Sementara, sepanjang Januari-Oktober 2014, pendapatan ekspor Vietnam dari ponsel nilainya sudah mencapai US$ 19,2 miliar atau sekitar 15% dari total ekspor negara tersebut.
Pabrik smartphone Samsung pertama di Vietnam yang dibangun dengan investasi sebesar $ 2 miliar saja, dalam empat bulan pertama operasi sudah mampu menghasilkan US$ 1,9 miliar untuk pendapatan ekspor.
Pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataannya awal bulan ini mengatakan, pendapatan Samsung diperkirakan bakal naik menjadi US$ 13,4 mliar di tahun 2015 nanti. Tumbuh lebih dari 67% dari US$ 8 miliar yang diproyeksikan di tahun 2014 ini.