kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Sasar Perbankan, Energi dan Militer, Komisi Eropa Usulkan Sanksi ke-18 untuk Rusia


Selasa, 10 Juni 2025 / 23:59 WIB
Sasar Perbankan, Energi dan Militer, Komisi Eropa Usulkan Sanksi ke-18 untuk Rusia
ILUSTRASI. Komisi Eropa pada Selasa (10/6) mengusulkan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Kali ini, sanksi tersebut ditujukan untuk pendapatan energi, sektor perbankan dan industri militernya.


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Komisi Eropa pada Selasa (10/6) mengusulkan paket sanksi ke-18 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Kali ini, sanksi tersebut ditujukan untuk pendapatan energi, sektor perbankan dan industri militernya.

Paket baru tersebut mengusulkan pelarangan transaksi dengan pipa gas Nord Stream Rusia, serta bank-bank yang terlibat.

"Tujuan Rusia bukanlah perdamaian, melainkan untuk memaksakan aturan kekuatan . Kekuatan adalah satu-satunya bahasa yang akan dipahami Rusia yang akan dipahami Rusia," kata Presiden Komisi Ursula von der Leyen.

Tak hanya itu, komisi juga mengusulkan untuk menambahkan 22 bank Rusia ke dalam daftar dan memperluas pembatasan di luar penghapusan dari SWIFT, sebuah sistem pengiriman pesan keuangan global, menjadi larangan transaksi secara penuh.

Komisi juga mengusulkan perluasan cakupan ke bank-bank dari negara ketiga, dan mencantumkan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) serta Investasi Langsung Rusia (RDIF) serta anak perusahaan dan jaringannya yang lebih luas.

Kirill Dmitriev, Kepala RDIF, mengatakan bahwa pernyataan Von der Leyen mencerminkan keinginan Uni Eropa untuk memperpanjang konflik di Ukraina dan ketidakpuasannya yang kuat terhadap upaya RDIF. RDIF juga secara aktif mendukung perusahaan-perusahaan Eropa yang memiliki kehadiran di Rusia.

Komisi juga telah mengusulkan untuk menurunkan batas harga negara G7 untuk minyak mentah Rusia menjadi US$45 per barel, dari US$ 60 per barel, dalam upaya untuk memotong pendapatan energi Rusia.

Von der Leyen mengatakan bahwa batas harga minyak akan dibahas pada pertemuan para pemimpin G7 di Kanada minggu depan.

"Asumsi saya adalah bahwa kita melakukannya bersama-sama sebagai G7. Kami memulai hal itu sebagai G7, dan itu berhasil sebagai sebuah langkah dari G7, dan saya ingin melanjutkan langkah ini sebagai G7," katanya.

Proposal tersebut juga mencantumkan lebih banyak kapal yang membentuk armada bayangan armada bayangan Rusia, sehingga totalnya menjadi lebih dari 400 kapal, dan perusahaan minyak, dan perusahaan-perusahaan perdagangan. Komisi juga mengusulkan larangan impor.

“Dengan cara ini, kami ingin mencegah sebagian minyak mentah Rusia  mencapai pasar Uni Eropa melalui pintu belakang," kata Von der Leyen.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×