kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Satu tentara Indonesia yang bertugas di Kongo gugur karena serangan milisi


Rabu, 24 Juni 2020 / 05:54 WIB
Satu tentara Indonesia yang bertugas di Kongo gugur karena serangan milisi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan inspeksi barisan saat upacara pelepasan Kontingen Garuda TNI di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8). Sebanyak 850 personel Satuan Tugas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Congo d


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Beni. Kabar duka dari prajurit Indonesia yang bertugas di RD (Republik Demokratik) Kongo. Seorang tentara Indonesia tergabung dalam anggota pasukan perdamaian PBB di Kongo dilaporkan tewas.

Seorang tentara Indonesia tersebut gugur setelah patrolinya diserang oleh milisi pada Senin malam waktu setempat (22/6/2020) di dekat Beni, kota di Provinsi Kivu Utara. Belum ada penjelasan identitas tentara Indonesia yang tewas tersebut.

Baca juga: Harga mobil bekas Nissan Terrano Juni 2020 mulai dari Rp 40 jutaan, ini lengkapnya

Yang jelas, kabar tersebut disampaikan Sy Koumbo, perwira komunikasi Misi Stabilisasi PBB untuk RD Kongo (Monusco), seperti dilaporkan AFP Selasa (23/6/2020). "Satu anggota Helm Biru (pasukan perdamaian PBB) gugur dan satunya terluka namun tidak serius. Saat ini kondisinya stabil," jelas Koumbo.

Dalam rilis resminya, Kepala Monusco Leila Zerrougui mengecam serangan itu, dan menduga pelakunya adalah Pasukan Aliansi Demokratik (ADF). ADF merupakan kelompok bersenjata yang terkenal mempunyai reputasi buruk, dan beroperasi di kawasan timur negara yang dulunya bernama Zaire tersebut.

Zerrougui menerangkan, prajurit Indonesia itu bertugas dalam proyek untuk membangun jembatan yang berada di kawasan Hululu. ADF merupakan pergerakan yang awalnya berasal dari Uganda pada 1990-an silam, dan menentang pemerintahan Presiden Yoweri Museveni.

Baca juga: Youtuber paling laris Baim Wong juga handal berbisnis, ini daftarnya

Pada 1995, mereka pindah dan bermarkas di Kongo, meski diyakini mereka tidak melancarkan serangan ke Uganda selama bertahun-tahun. Berdasarkan data dari PBB, 500 orang tewas karena aksi mereka sejak akhir Oktober 2019, ketika militer RD Kongo melaksanakan operasi. ADF diketahui membunuh 15 pasukan perdamaian PBB dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, dan membunuh tujuh lainnya dalam penyergapan Desember 2018.

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Indonesia Gugur di RD Kongo",



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×