Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco menyatakan pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan produsen minyak negara Asia, termasuk Petroliam Nasional Bhd (Petronas) Malaysia dan Grup Sinopec China.
Melansir artikel yang dimuat Bloomberg, Selasa (10/1) pendekatan tersebut berkaitan dengan potensi investasi dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) perusahaan.
Baca Juga: Korea Utara dan AS sepakat gelar pembicaraan pada 5 Oktober nanti
Perusahaan energi kelas kakap The Guld dan para konsultannya baru-baru ini juga dikabarkan mengadakan pembicaraan dengan para investor potensial termasuk China Sovereign Wealth Fund dan China National Petroleum Corp.
Menurut sumber Bloomberg, perusahaan tersebut juga telah menjangkau sejumlah entitas milik negara dari Uni Emirat Arab dan Kuwait, termasuk Abu Dhabi Soverign Fund yakni Mubadala Investment Co, terta Dana Pensiun Kanada.
Namun, hal tersebut masih dalam tahap pengkajian, dan Aramco hingga kini belum menerima komitmen yang tegas dari para calon investor.
Konsultan Aramco dikabarkan tengah mengatur pertemuan kembali dengan beberapa investor potensial pada pekan ini dan pekan depan. Hal ini bakal menentukan minat atau tidaknya perusahaan-perusahaan yang dituju untuk membeli saham Aramco.
Lebih lanjut, Aramco mengandalkan mitra bisnis dan Pemerintah yang ramah untuk membantu mencapai target valuasinya sebesar US$ 2 triliun, bahkan setelah harga minyak turun lebih dari 25% selama satu tahun terakhir.
Baca Juga: Batalkan rencana IPO, karyawan WeWork terancam kena PHK
Praktis, strategi ini memberikan jaring yang luas bagi perusahaan untuk menarik banyak permintaan guna mempercepat persiapan untuk listing. Kabarnya, Aramco berniat untuk sudah dapat melantai di bursa pada November 2019.
Di sisi lain, Petroliam Nasional atau Petronas memang sudah bermitra dengan Aramco pada kilang minyak dan kompleks petrokimia senilai US$ 27 miliar di negara bagian selatan Malaysia, Johor.
Pun, Aramco juga telah memperdalam hubungannya di Asia, yang merupakan kawasan konsumen minyak terbesar di dunia, dengan kesepakatan pengilangan untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Entitas negara China di lain pihak akan mengadakan pembicaraan dengan Aramco, untuk membangkitkan minat investor pada IPO. Aramco juga sudah mengundang Sinopec Group untuk berinvestasi pada Maret 2017 lalu.
Baca Juga: China menampilkan rudal baru yang menakutkan untuk melawan AS
Asal tahu saja, perusahaan yang secara resmi dikenal sebagai China Petrochemical Corp ini merupakan pembeli minyak mentah terbesar di Arab Saudi.
CNPC, yang mengendalikan PetroChina Co, yang merupakan perusahaan terbuka dan China Investment Corp juga dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Arab Saudi tentang rencana investasi di Aramco sejak tahun 2017.
Sementara itu, Mubadala menolak berkomentar mengenai perihal tersebut. Perwakilan dari Petronas, CIC, CNPC dan Sinopec Group juga tidak segera menanggapi isu tersebut.