Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, Petroliam Nasional atau Petronas memang sudah bermitra dengan Aramco pada kilang minyak dan kompleks petrokimia senilai US$ 27 miliar di negara bagian selatan Malaysia, Johor.
Pun, Aramco juga telah memperdalam hubungannya di Asia, yang merupakan kawasan konsumen minyak terbesar di dunia, dengan kesepakatan pengilangan untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Entitas negara China di lain pihak akan mengadakan pembicaraan dengan Aramco, untuk membangkitkan minat investor pada IPO. Aramco juga sudah mengundang Sinopec Group untuk berinvestasi pada Maret 2017 lalu.
Baca Juga: China menampilkan rudal baru yang menakutkan untuk melawan AS
Asal tahu saja, perusahaan yang secara resmi dikenal sebagai China Petrochemical Corp ini merupakan pembeli minyak mentah terbesar di Arab Saudi.
CNPC, yang mengendalikan PetroChina Co, yang merupakan perusahaan terbuka dan China Investment Corp juga dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Arab Saudi tentang rencana investasi di Aramco sejak tahun 2017.
Sementara itu, Mubadala menolak berkomentar mengenai perihal tersebut. Perwakilan dari Petronas, CIC, CNPC dan Sinopec Group juga tidak segera menanggapi isu tersebut.