kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Sehari setelah kudeta militer, begini kondisi Myanmar


Selasa, 02 Februari 2021 / 05:08 WIB
Sehari setelah kudeta militer, begini kondisi Myanmar
ILUSTRASI. Tentara Myanmar terlihat di dalam Balai Kota di Yangon, Myanmar, Senin (1/2/2021). REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - YANGON. Para pemimpin Barat mengutuk kudeta oleh militer Myanmar terhadap pemerintah yang terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi. Ratusan ribu pendukungnya turut melakukan aksi melalui media sosial untuk menyuarakan kemarahan mereka atas pengambilalihan tersebut.

Melansir Reuters, peristiwa kudeta yang terjadi tiba-tiba pada Senin (1/2/2021) dini hari menggagalkan upaya bertahun-tahun untuk membangun demokrasi di negara yang dilanda kemiskinan dan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang prospek mengembalikan satu juta pengungsi Rohingya.

Menurut para diplomat, Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari Selasa di tengah seruan untuk tanggapan yang kuat terhadap penahanan Suu Kyi dan puluhan sekutu politiknya, meskipun hubungan dekat Myanmar dengan anggota dewan China akan berperan dalam keputusan apa pun.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kudeta itu merupakan serangan langsung terhadap transisi Myanmar menuju demokrasi dan supremasi hukum.

Baca Juga: Respons kudeta militer, China harap berbagai pihak di Myanmar menyelesaikan perbedaan

Tentara menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun di negara itu. Tentara mengatakan, pihaknya telah menanggapi apa yang disebut penipuan pemilu.

Min Aung Hlaing, yang hampir pensiun, menjanjikan pemilu yang bebas dan adil serta penyerahan kekuasaan kepada partai pemenang, tanpa memberikan kerangka waktu yang jelas.

Baca Juga: PBB kecam penahanan Aung San Suu Kyi dan kudeta militer Myanmar




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×